Saat mangkal di Tanah Abang, Johan juga pernah mendapatkan penumpang WNA.
Kendati demikian, saat itu ia masih belum berani menunjukkan kemampuannya dalam berbahasa Inggris.
Ia masih merasa bingung tentang apa yang perlu dibicarakan. Alhasil, Johan hanya mengantarkan orang asing itu tanpa bersuara.
"Bulenya saya bawa, tapi saya diemin. Saya mikir, enggak ada yang bisa saya tunjukin. Sejak di Monas, saya beranikan untuk ngomong pakai bahasa Inggris," jelas dia.
Baca juga: Sulitnya Mengatur Bajaj di Kawasan Monas, Sopir Suka Buang Sampah dan Parkir Sembarangan
Selain itu, ia juga merasa perlu mempertajam kemampuan yang telah dipelajari sejak SD-STM.
Ia mengaku sempat kesulitan karena bahasa Inggris yang dipelajari semasa sekolah bukanlah jenis percakapan sehari-hari.
"Yang dipelajari dan diterapkan langsung beda. Jadinya kalau komunikasi langsung, otomatis apa yang diucapkan jadi semrawut," ungkap Johan.
Sejak mangkal di kawasan Monas, Johan baru memberanikan diri untuk mengajak WNA berinteraksi dengan bahasa inggris.
Dengan modal sapaan berbahasa inggris itu, Johan pun sudah mengangkut ratusan wisman.
Mereka datang dari beragam negara, misalnya Belanda, Belgia, Filipina, Perancis, dan Malaysia.
Rata-rata, tujuan favorit mereka adalah Kota Tua dan Glodok. Namun, untuk wisman asal Belanda dan sudah berusia, mereka senang mengunjungi area makam Belanda.
*Menengahi konflik dengan wisman*
Kemampuan Johan berbahasa Inggris juga pernah membuat ia menjadi penengah jika ada konflik antara wisman dengan sopir bajaj.
Johan menjadi penengah saat konflik seperti itu terjadi belum lama ini di Stasiun Gambir.
Saat itu, ia sedang melintas saat melihat seorang sopir bajaj hampir adu jotos dengan seorang wisman.
Ia langsung menghampiri sopir bajaj itu dan menanyakan akar permasalahannya.
"Kata dia, bulenya ngasih Rp 5.000 padahal yang diminta Rp 50.000. Saya tanya, ngomong Rp 50.000-nya gimana. Dia bilang, 'saya ngomong five thousand'. Saya bilang salah, five thousand itu Rp 5.000 kalau fifty thousand itu Rp 50.000," ungkap dia.
Baca juga: Cerita 2 Keluarga Mudik ke Pemalang dengan 1 Bajaj, Berdempetan Demi Hemat Biaya
Setelah itu, sopir bajaj tersebut meminta tolong kepada Johan untuk memberi penjelasan ke wisman itu.
"Saya jelasin ke bulenya, 'sorry Mister the driver problem to you. Price Monas ke sini fifty thousand Rupiah not five thousand. This is not speak English'. Bule bilang no problem," kata Johan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.