BOGOR, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim meminta Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) mendata pohon rawan tumbang di wilayahnya.
"Kalau memang ada pohon-pohon yang rawan, baik karena kerapuhan, atau usia, agar segera bisa diantisipasi, baik dengan pemangkasan atau penebangan. Dilihat saja mana urgensinya," ujar Dedie, Rabu (1/11/2023).
Instruksi ini disampaikan usai pada Selasa (31/10/2023), Kota Bogor dilanda hujan disertai angin kencang sehingga banyak pohon besar yang tumbang.
"Cukup prihatin ya karena perubahan cuaca yang cukup mendadak, mengakibatkan beberapa kejadian. Antara lain yang dominan adalah pohon tumbang," lanjut dia.
Baca juga: Detik-detik Angin Porak Porandakan Rumah di Bogor, Terdengar Gemuruh dan Atap Beterbangan
Melalui pemangkasan atau penebangan pohon rawan tumbang, Dedie berharap, ketika ada fonemena alam yang tidak terprediksi seperti hujan angin beberapa waktu lalu, Kota Bogor menjadi lebih siap dalam menghadapinya.
"Kemarin tidak ada yang menduga. Tiba-tiba hujan deras dan angin kencang. Padahal sebelumnya panas terik. Ini luar biasa anomali cuaca, dan mungkin apakah ini sudah masuk pancaroba, transisi masuk ke musim penghujan, ini harus bisa kita antisipasi," lanjut dia.
Diberitakan sebelumnya, Kota Bogor, Jawa Barat, dilanda sejumlah bencana pada Selasa (31/10/2023).
Dari data yang diterima, sebanyak 50 kejadian bencana terjadi sepanjang Selasa sore hingga malam.
Baca juga: Hujan dan Angin Kencang di Bogor, 465 Rumah Rusak, Pohon hingga Tiang Listrik Tumbang
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Theofilio Patrocinio Freitas mengungkapkan, pemicu bencana disebabkan karena curah hujan tinggi disertai angin kencang yang melanda kawasan Bogor.
Theo mengatakan, bencana yang menerjang Kota Bogor mulai dari pohon tumbang, longsor, hingga beberapa bangunan yang terdampak angin kencang.
"Bencana yang masuk dan kita data ada 50 kejadian. Ini laporannya yang masuk cukup banyak," kata Theo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.