Beni memperkirakan toren air berbahan stainless tersebut memiliki kapasitas 1.000 liter. Saat ditemukan, kondisi air nyaris kering dan menyisakan lumpur.
Kini, Ipam telah dibawa keluarganya untuk dikebumikan di Jombang, Jawa Timur.
Tedjo mengatakan, peristiwa ini bermula saat korban diminta Yulzandi untuk membersihkan toren air miliknya. Ipam menyanggupi permintaan tersebut.
Di lain sisi, Tedjo mengungkap, korban sebenarnya dalam keadaan kurang sehat saat menguras toren air. Ipam mengeluhkan sakit radang sebelum membersihkan penampungan air.
"Keterangan orangtua, korban dalam kondisi kurang sehat. Korban juga diduga mengalami serangan jantung," tutup Tedjo.
Baca juga: Pria di Pesanggrahan Ditemukan Tewas di Dalam Toren, Awalnya Sedang Kuras Air
Hal senada juga diungkapkan Beni. Menurut dia, Ipam sempat mengeluhkan sesak napas beberapa hari sebelum ditemukan tewas.
Bahkan, sepengetahuan Beni, Ipam yang saat itu tengah bekerja membersihkan toren air tengah dalam kondisi tidak sehat.
"(Saya) cuma sekadar kenal saja (dengan Ipam). Memang, beberapa hari sebelumnya dia merasa sesak napas, lagi enggak enak badan juga. Hitungannya, lagi kurang fit pas lagi kerja," kata dia.
(Tim Redaksi : Baharudin Al Farisi, Dzaky Nurcahyo, Dani Prabowo, Jessi Carina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.