JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah massa aksi damai bela Palestina mulai berdatangan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (5/11/2023) pagi.
Pantauan Kompas.com, keramaian mulai terbentuk sekitar pukul 05.30 WIB.
Hingga satu jam setelahnya, kawasan Monas semakin padat oleh massa yang mayoritas mengenakan pakaian putih dan hitam.
Selain didominasi pakaian berwarna putih dan hitam, ada corak warna khas bendera Palestina, yakni hiram, putih, merah, dan hijau.
Sejumlah besar dari massa aksi damai juga membawa atribut, yakni bendera Palestina, syal, ikat kepala, dan sebagainya.
Baca juga: Ada Aksi Damai Bela Palestina di Monas, Pengalihan Arus Situasional
Untuk diketahui, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar aksi bertajuk "Aksi Akbar Bela Palestina" di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (5/11/2023) pagi.
Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI Cholil Nafis mengatakan, aksi bela Palestina itu juga akan diramaikan oleh majelis-majelis lainnya.
Selain MUI, elemen buruh dan petani disebut juga akan meramaikan Aksi Akbar Bela Palestina karena merasa terpanggil terkait kekejian Israel terhadap warga Palestina.
Aksi ini bertujuan untuk mengupayakan gencatan senjata, penyerangan, dan pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.
Baca juga: 3.448 Personel Gabungan Dikerahkan untuk Amankan Aksi Bela Palestina di Monas
Sementara itu, sebanyak 3.448 personel gabungan diterjunkan untuk mengamankan aksi ini.
Personel itu berasal dari jajaran Polres Metro Jakarta Pusat, Polda Metro Jaya, serta TNI dan Pemprov DKI Jakarta.
"Kami akan bersama-sama bersinergi untuk mengamankan aksi damai bela Palestina ini," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro melalui keterangan resmi, Minggu.
Untuk pengalihan arus lalu lintas, Susatyo mengatakan, bersifat situasional. Sebab, ada kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day (CFD) yang telah rutin diselenggarakan setiap hari Minggu.
"Kami akan lihat dinamika di lapangan untuk arus lintas. Mengingat besok juga ada kegiatan masyarakat yaitu CFD yang sudah rutin dilaksanakan," ujar Susatyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.