"Selesai hujan, air datang. Saya lihat di Katulampa kan statusnya siaga 3, di Depok sama juga," terang dia.
Menurut Sanusi, kemarin sore air sudah surut di angka 35 sentimeter. Namun, menjelang petang air kembali naik ke angka 50 sentimeter.
Baca juga: Warga Rawajati Sudah Biasa Kebanjiran, Ketua RT: Banjir 60-80 Cm Masih Normal
Sanusi mempertanyakan fungsi proyek Sodetan Ciliwung yang belum lama ini diresmikan Presiden Joko Widodo. Proyek itu disebut dapat menuntaskan 62 persen banjir di Jakarta.
Mega proyek sodetan berbentuk terowongan dengan panjang mencapai 1.268 meter itu, seharusnya dapat mengalirkan air dengan volume 60 meter kubik per detik.
Proyek ini resmi berjalan pada (31/7/2023) lalu. Namun, mega proyek yang menghabiskan dana lebih dari Rp 1 triliun ini belum dirasa efektif bagi warga Jalan Kebon.
Kawasan ini terendam banjir selama 12 jam lebih. Malahan, tingginya volume air bukan disebabkan hujan deras yang mengguyur Jakarta (4/11/2023) lalu, tetapi karena banjir kiriman.
Baca juga: Baru Dikasih Hujan, Eh Langsung Banjir...
"Apalagi kan sodetan katanya sudah jadi, buktinya banjir lagi," ucap Sanusi.
Daripada menunggu sodetan, warga RT 13 Jalan Kebon Pala menyarankan agar normalisasi Kali Ciliwung dapat dilakukan secepatnya.
"Warga sih meminta secepatnya normalisasi Kali Ciliwung dibangun. Mungkin dengan (normalisasi Kali Ciliwung) banjir bisa ditanggulangi," tambah dia.
(Tim Redaksi : Rizky Syahrial, Novianti Setuningsih, Diamanty Meiliana, Akhdi Martin Pratama)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.