Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ironi Naiknya Jumlah Orang Bekerja di Jakarta, tapi Masih Banyak yang Susah Cari Kerja

Kompas.com - 07/11/2023, 11:01 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat jumlah angkatan kerja di Ibu Kota ada 5,43 juta orang per Agustus tahun ini.

Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Agustus 2023, terdapat kenaikan angkatan kerja 174,84 ribu orang dibanding Agustus 2022.

Adapun jumlah orang yang bekerja tercatat bertambah 197 orang, yakni menjadi 5,07 juta orang pada Agustus 2023. Meski begitu, masih ada 354,49 ribu orang yang tercatat menganggur di Jakarta.

Baca juga: Pemprov DKI: Tingkat Pengangguran di Jakarta Turun ke 7,57 Persen

Angka pengangguran tahun ini menurun dibandingkan tahun dua tahun berturut-turut sebelumnya, yakni 439,90 orang atau 8,50 persen pada 2021 dan 377,29 ribu orang atau 7,18 persen pada 2022.

”Meskipun terus menurun, jumlah dan tingkat pengangguran ini masih relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi atau Agustus 2019," ucap Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, dikutip dari Kompas.id, Selasa (6/11/2023).

Selain itu, data BPS DKI Jakarta mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Ibu Kota masih lebih tinggi dari nasional, yaitu sebesar 6,53 persen. Adapun TPT nasional tercatat hanya 5,32 persen.

Berdasarkan data BPS DKI Jakarta, tingkat pengangguran DKI Jakarta sebelum pandemi memang lebih rendah, yaitu 6,24 persen pada 2018 dan 6,22 persen pada 2019. TPT mengalami kenaikan pada 2020 menjadi 10,95 persen saat memasuki masa pademi.

Baca juga: Antisipasi Pendatang Usai Lebaran, Pemkab Bekasi Cari Cara agar Tingkat Pengangguran Tidak Makin Tinggi

Masih susah cari kerja

Meski angka pengangguran pada Agustus 2023 mengalami penurunan sebesar 6,04 persen dibandingkan tahun lalu, nyatanya masih banyak warga Jakarta mengeluh susah cari kerja.

Hal ini dirasakan oleh seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Adam. Pria yang memiliki gelar sarjana sosial itu mau tak mau harus mengadu nasib di jalanan setahun terakhir ini.

"Susah banget cari kerja di Jakarta. Gelar sarjana saja kayaknya tidak cukup untuk memuluskan jalan sebagai pekerja kantoran," ujar Adam di kawasan Bangka, Jakarta Selatan, Minggu (2/6/2023).

Meski tak punya pekerjaan tetap,Adam mengaku saat ini bekerja paruh waktu part time sebagai barista di salah satu coffee shop di Kemang, Jakarta Selatan, untuk memenuhi kebutuhannya.

Baca juga: Usia PJLP Dibatasi 56 Tahun, Pemprov DKI: demi Menekan Tingginya Tingkat Pengangguran Usia Produktif di Ibu Kota

Sulitnya mencari kerja di Jakarta juga dialami oleh Nila (28). Pada November 2022 lalu, Nila bercerita bahwa ia sudah melayangkan lebih dari 600 lamaran pekerjaan.

Dalam kurun waktuitu, rasa amat kecewa sering diterima Nila. Pasalnya, dari ratusan lamaran yang disebar, ia hanya menerima 20 panggilan kerja.

"Dari 20 interview, belum ada yang lolos. Cuma dipanggil doang," ungkap Nila di bursa kerja Pemerintah Kota Jakarta Barat di Mall Season City, Kamis (3/11/2022).

Tantangan pemerintah

Ekonom Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri mengatakan, tingginya angka pengangguran berusia muda menjadi tantangan bagi pmerintah.

Baca juga: Tingkat Pengangguran Tahun 2021 Naik, Wali Kota: Karena Sekolah di Kota Tangerang Banyak

Halaman:


Terkini Lainnya

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setoran ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setoran ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Megapolitan
KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya 'Black Box'

KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya "Black Box"

Megapolitan
Siasat Begal di Jaktim: Berpura-pura Jadi 'Debt Collector' lalu Tuduh Pengendara Motor Berwajah Lugu Telat Bayar Cicilan

Siasat Begal di Jaktim: Berpura-pura Jadi "Debt Collector" lalu Tuduh Pengendara Motor Berwajah Lugu Telat Bayar Cicilan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com