JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta membentuk tim reaksi cepat (TRC) untuk mengantisipasi banjir di Ibu Kota pada musim hujan.
"TRC itu jumlah personelnya ada 267 orang. Itu untuk mengantisipasi banjir. Mereka piket 24 jam," ujar Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji saat dihubungi, Selasa (7/11/2023).
Isnawa mengemukakan, TRC memiliki tugas mengedukasi warga, memantau banjir, dan melakukan evakuasi saat bencana terjadi di setiap wilayah Jakarta.
Baca juga: Bukan Air Kiriman, Ini Sejumlah Penyebab Kelurahan Gedong Jaktim Sering Kebanjiran
Dalam pelaksanaannya, BPBD DKI Jakarta juga bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI.
"Kemudian, ada Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, terkait penanggulangan banjir dan bencana lainnya," kata Isnawa.
Isnawa mengatakan, BPBD DKI juga akan menginformasikan cuaca terkini dan kondisi tinggi muka air (TMA) melalui media sosial dan situs resmi BPBD, yakni bpbd.jakarta.go.id.
BPBD DKI saat ini telah mengecek sarana prasarana evakuasi korban banjir, antara lain perahu dan pelampung, juga melakukan simulasi pendirian tenda di 25 kelurahan rawan banjir.
"Kalau BPBD menangani pengungsi dan dukungan evakuasi. Untuk pompa stasioner dan pompa keliling untuk menyedot banjir itu pasti ada di Dinas SDA," kata Isnawa.
Baca juga: Banjir di Kampung Melayu: Rugikan Orang Dewasa, tapi Jadi Wahana Bermain Anak-anak
Sebelumnya, Dinas SDA DKI juga telah melakukan sejumlah upaya guna mencegah dampak musim hujan, khususnya banjir.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris SDA DKI Jakarta Hendri mengatakan, terdapat lima upaya yang telah dan akan terus dilakukan oleh Dinas SDA DKI Jakarta.
Beberapa di antaranya, optimalisasi pengoperasian sarana dan prasarana pengendali banjir, penanganan banjir rob melalui national capital integrated coastal development (NCICD), serta pengerukan waduk/situ/embung, kali/sungai, dan saluran.
"Keempat, pemeliharaan sarana dan prasarana. Kelima, pemetaan banjir dan genangan," ujar Hendri.
Adapun sejumlah wilayah di Jakarta dilanda banjir pada awal musim hujan, tepatnya Sabtu dan Minggu lalu. Banjir disebabkan intensitas hujan yang tinggi dan air kiriman dari hulu atau Bogor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.