DEPOK, KOMPAS.com - Kesbangpol Kota Depok menilai muda-mudi di Kota Belimbing berpotensi menjadi golongan putih (golput) saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dibanding Pilpres 2024.
Hal ini berkaca pada data Kesbangpol pada Pilkada 2020 lalu, yang mana saat Pemilu 2019 tingkat partisipasi pemilih pemula sudah melampaui target.
Sedangkan saat Pilkada Kota Depok 2020, angka partisipasi itu justru menurun lagi menjadi 62 persen.
Baca juga: Fenomena Muda-mudi Depok: Antusias Hadapi Pemilu, tetapi Apatis Saat Pilkada
Menanggapi ini, sejumlah muda-mudi Depok dari latar belakang berbeda menilai antusiasme untuk mengikuti Pilpres dan Pilkada sebenarnya sama saja.
Nakuita Nesha Nanda (18) atau akrab dipanggil Echa, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila ini mengatakan, tahun depan adalah kali pertama dirinya akan mengikuti Pemilu.
Jadi, baik Pilpres maupun Pilkada adalah dua hal yang sama pentingnya bagi Echa.
"Menurut aku sama saja sih soalnya sama-sama memilih pemimpin untuk masa depan. Antusias sama saja," ujar dia kepada Kompas.com, Kamis (9/11/2023).
Baca juga: Kesbangpol: Anak Muda di Depok Berpotensi Golput
Echa paham, anak-anak muda Depok lebih melek dengan pasangan calon presiden-wakil presiden dibanding calon wali kota-wakil wali kota Depok, mengingat sudah banyak informasi terkait Pilpres yang seliweran. Namun, ini berbanding terbalik dengan informasi Pilkada yang masih minim.
"Kalau Pilkada itu masih kurang ya sosialisasinya, masih kurang digaungkan tokoh-tokohnya. Aku juga belum cari tahu sih siapa tokoh-tokoh yang mau nyalon di Pilkada nanti," kata ucap dia.
Jika bagi Echa sama saja antusiasme mengikuti Pilpres dan Pilkada, maka lain halnya dengan Nisrina Aufa Sabila (17). Siswa SMA 6 Depok justru lebih tertarik dengan Pilpres, sebab tahun depan adalah momentum pertama bagi dia.
"Aku lebih antusias pemilihan presiden karena sudah diinformasikan dan sudah disebarluaskan di media sosial," kata Aufa.
Baca juga: Pesan Walkot Depok kepada Pemilih Pemula: Memilih Harus Bijak, Jangan Terpengaruh Serangan Fajar
Sedangkan pemilihan wali kota menurut dia belum ada informasi yang cukup banyak tersedia.
"Mungkin karena pemilihan wali kota diselenggarakan di akhir tahun kali ya, jadi belum ada info apa-apa. Lebih banyaknya calon presiden," ujar Aufa.
Hal senada juga disampaikan seorang pegawai bank bernama Ibnu (27), bahwa media massa saat ini memang didominasi konten-konten seputar cawapres.
"Di TV, socmed memang masih didominasi oleh konten atau iklan tentang Pilpres. Sedangkan kalau Pilkada, saya sebagai warga Depok saja belum melihat atribut baliho dan lain sebagainya," kata Ibnu.