Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Melambung, Pedagang Duga Ada Tengkulak yang Timbun Jelang Natal dan Tahun Baru

Kompas.com - 10/11/2023, 08:36 WIB
Baharudin Al Farisi,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Jasnita (49), salah satu pedagang di Pasar Koja Baru, menduga penyebab harga cabai melambung tinggi karena ada tengkulak atau pengepul sengaja melakukan penimbunan menjelang Natal dan tahun baru 2024.

Sebab, Jasnita heran dengan harga cabai yang menyentuh Rp 100.000 per kilogram jika dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka Rp 60.000 per kilogram saat menjelang Natal dan tahun baru 2024.

"Ya biasanya tengkulak-tengkulak itulah pemainnya. Dari petani (dijual) ke dia (tengkulak sebelum akhirnya didistribusikan ke Pasar Kramat Jati)," sebut Jasnita saat berbincang dengan Kompas.com di lapaknya, Kamis (9/11/2023).

"Ya bisa jadi (ulah tengkulak). Kenapa ini langsung naik?" ucap Jasnita melanjutkan.

Baca juga: Harga Cabai Meroket, Pedagang di Pasar Kena Semprot Emak-emak

Sejak 10 hari terakhir, perempuan yang sudah berdagang selama 25 tahun itu mengatakan, harga cabai mulai merangkak naik.

Harga cabai naik dari yang sebelumnya Rp 30.000 per kilogram, kini seharga Rp 100.000 per kilogram.

Karena dugaan ulah tengkulak tersebut, Jasnita mengungkapkan, pasokan cabai di Pasar Induk Kramatjati jadi menipis. Padahal, permintaan masyarakat untuk membeli cabai sangat tinggi menjelang Natal dan tahun baru 2024.

"Pasokannya berkurang dari sananya. Kalau pasokannya banyak yang masuk ke Pasar Induk Jakarta, harga turun. Tapi, kalau sedikit, tersendat. Pembelinya banyak tapi barangnya sedikit, ya jadi harga naik," ujar Jasnita.

Dengan adanya dugaan tersebut, Jasnita mempertanyakan peran pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk menstabilkan harga cabai di pasar Indonesia.

Jasnita berharap pemerintah mengambil tindakan tegas untuk menelusuri tengkulak nakal yang menyebabkan harga cabai semakin mahal menjelang Natal dan tahun baru 2024.

Baca juga: Harga Cabai di Pasar Koja Tembus Rp 100.000 Per Kilogram, Pedagang: Biasanya Paling Mahal Rp 60.000

"Biasanya kan pemerintah yang ini ya (menstabilkan harga). Kayak dulu, ada (tengkulak) yang ketangkap. Kalau sekarang, adem saja, enggak ada yang ini (bergerak)," kata Jasnita.

"Orang yang punya modal besar kayak begitu. Dari petani, dia yang beli. Cuma, kalau sekarang ini agak kurang diinin (ditelusuri). Kalau dulu kan langsung dicari, ditangkap," ucap Jasnita melanjutkan.

Jasnita kemudian memberikan salah satu contoh kasus yang sempat membuat para pedagang cabai hingga emak-emak teriak akibat harganya menyentuh Rp 140.000 per kilogram.

"Dulu kan kalau enggak salah cabai rawit disimpan banyak. Karena enggak ada berita besar (kayak dulu), jadi enggak terlalu diginiin (ditelusuri), dicuekin saja. Dulu pernah Rp 140.000 per kilogram," tuturnya.

Oleh karena itu, Jasnita meminta pemerintah bukan hanya melihat harga cabai naik disebabkan oleh faktor cuaca, melainkan faktor yang lain.

Untuk diketahui, per Kamis, 9 November 2023, harga cabai rawit merah dan cabai merah keriting di Pasar Koja Baru menyentuh Rp 100.000 per kilogram.

Adapun harga cabai rawit hijau di Pasar Koja Baru berada di angka Rp 70.000 per kilogram.

Harga tersebut melonjak naik sejak 10 hari terakhir dari angka Rp 30.000-Rp 40.000 per kilogram.

Baca juga: Harga Cabai Rawit di Pasar Koja Rp 100.000 Per Kilogram, Pedagang: Pasokan dari Pasar Induk Kramatjati Sedikit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com