JAKARTA, KOMPAS.com - Massa buruh dari Federasi Serikat Pekerja Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendatangi Kantor Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK), Jakarta Pusat, Senin (13/11/2023).
Mereka beramai-ramai datang untuk mendesak pengelola agar menghormati hak pekerja di Hotel Sultan dan membuka blokade ke hotel.
“Kami berdiri di sini untuk memberikan dukungan kepada pekerja di Hotel Sultan. Kami mendesak pengelola (PPKGBK) supaya tak mengganggu bisnis penginapan yang berjalan,” ujar Sekretaris Umum Federasi SP Parekraf Muhammad Asrul Ramadhan kepada wartawan, Senin.
Baca juga: Kondisi Terkini Hotel Sultan: Pintu Masuk Ditutup Portal dan Dicor, Polisi Jaga Bergantian
Asrul mengatakan, sengketa antara PT Indobuildco selaku pemilik Hotel Sultan dan PPKGBK seharusnya tak boleh mengganggu operasional dari bisnis yang berjalan.
Sebab, karyawan Hotel Sultan hanya pekerja yang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
“Bisnis ini jangan sampai diganggu, karena sama saja memiskinkan karyawan. Kalaupun ada sengketa, biar lah antara pengelola dan PT Indobuildco saja,” kata Asrul.
“Namun, terkait karyawan hotel, kami meminta agar jangan diganggu. Biar lah bisnis tetap berjalan. Jangan sampai kawan-kawan kami ini kehilangan pekerjaan,” sambung dia.
Sementara itu, pantauan Kompas.com di lokasi, massa yang terdiri dari lintas serikat pekerja telah berkumpul di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) sejak pukul 13.30 WIB.
Mereka melakukan long march dari kawasan GBK menuju kantor PPKGBK di Jalan Pintu Satu Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Sesampainya di depan kantor PPKGBK pukul 14.20 WIB, mereka lalu meminta bernegosiasi dengan pengelola.
Negosiasi dilakukan untuk mendesak pengelola supaya operasional Hotel Sultan kembali seperti semula.
Salah satunya, mencopot seluruh barikade yang menutupi tiga pintu masuk Hotel Sultan.
Namun, pihak PPKGBK tak mengizinkan semua massa masuk ke dalam. Hanya perwakilan yang boleh masuk dan bernegosiasi dengan pengelola.