JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran terjadi di Jalan Dewi Sartika, Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (12/11/2023) malam.
Seorang pedagang bernama Ali (42), bukan nama sebenarnya, mengatakan, tawuran di Jalan Dewi Sartika terjadi sekitar pukul 21.00 WIB.
"Tiba-tiba ramai dari arah kiri (arah PGC). Orang-orang pada lari-lari, padahal tadinya sebelumnya enggak kelihatan. Mereka teriak-teriak juga," terang dia di lokasi, Senin (13/11/2023).
Ali tidak mendengar pasti apa yang diteriakkan para pelaku selain "Woy! Woy!". Sebab, gerombolan pemuda dari arah PGC itu berteriak-teriak dalam satu waktu.
Baca juga: Minim CCTV, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pemuda di Manggarai
Mendengar keributan itu, Ali langsung beranjak dari belakang tokonya. Ia melihat beberapa remaja berlarian ke arah RS Budhi Asih.
"Saya langsung tahu karena mereka banyak yang bawa sajam (senjata tajam), pokoknya yang panjang-panjang dan agak melingkar, kayaknya celurit. Mereka juga ada yang bawa stik golf dan kayak besi," terang Ali.
Ali langsung memasukkan sepeda motornya yang terparkir tepat di depan toko. Kemudian, rolling door ditutup agar tokonya tidak menjadi korban salah sasaran.
"Takutnya pada main batu, nanti toko saya jadi (korban) salah sasaran. Makanya saya tutup, motor juga masukin," ujar dia.
Sementara itu, Ali berdiri di depan tokonya bersama para pengendara motor yang melintas untuk menonton aksi tawuran.
Ali mengungkapkan, ia berani menonton karena lokasi tawuran cukup jauh, sekitar 300 meter.
Baca juga: Sempat Dirawat di RSCM, 1 Pemuda Tewas Imbas Tawuran di Manggarai Bulan Lalu
Aksi tawuran pada Minggu malam menyebabkan seorang warga menjadi korban salah sasaran.
Ali tidak mengetahui pasti apa yang terjadi, tetapi ia melihat ada warga berjalan kaki sambil memegangi baju yang penuh darah.
"Korban jalan kaki sambil berdarah-darah di sini (bagian kanan tubuhnya). Kayaknya ada luka sabet. Bocahnya (pelaku tawuran) langsung sepi, mungkin karena takut karena (ada korban) salah sasaran," ucap dia.
Luka pada bagian kanan tubuh korban salah sasaran berada pada bagian samping punggung.
Ali memang tidak melihat bentuk lukanya. Ia berasumsi, lukanya berupa sabetan celurit karena bekas darah pada tubuh korban memanjang.
Korban berjalan ke arah gang sekitar beberapa meter dari toko Ali, kemudian ia tidak melihatnya lagi.
"Semalam pas tawuran ada polisi juga. Nembak gas air mata kayaknya, yang (pistolnya) keluar asap itu. Tapi tawurannya bubar setelah pada kabur (usai ada korban jiwa). Tawuran sekitar satu jam," kata Ali.
Sampai saat ini, ia tidak tahu siapa anak-anak yang terlibat. Sebab, wajah mereka asing bagi Ali, serta pedagang dan warga setempat.
Baca juga: Polisi Tangkap 19 Remaja yang Nongkrong Sambil Bawa Sajam, Diduga Hendak Tawuran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.