Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Tawuran di Jalan Lapangan Tembak Cibubur, Pelaku Tak Pernah Merusuh ke Pertokoan

Kompas.com - 16/11/2023, 06:52 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi tawuran yang sesekali terjadi di Jalan Lapangan Tembak, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, disebut tidak pernah berbuntut pada perusakan pertokoan warga.

Adapun, Jalan Lapangan Tembak dipenuhi ruko dan bangunan untuk berniaga pada sisi kanan dan kiri jalan.

"Biasanya enggak rusuh ke pertokoan di samping jalan. Mereka enggak nyerang secara acak, selalu fokus ke lawan," ungkap tukang parkir bernama Adi (40) di lokasi, Rabu (15/11/2023).

Adi menuturkan, tawuran hanya sesekali terjadi di Jalan Lapangan Tembak. Terbaru, tawuran pecah pada Senin (13/11/2023) sore.

Baca juga: Pelajar Tawuran di Jalan Lapangan Tembak Cibubur, Saksi: Bukan Hanya Sekali

Baik tawuran pada Senin maupun beberapa waktu sebelumnya, para pelaku tidak pernah merusuh ke pertokoan dan permukiman warga.

Meski begitu, mereka tetap meresahkan warga karena jalan itu merupakan jalan raya yang ramai digunakan warga.

Tawuran hanya membuat arus kendaraan di Jalan Lapangan Tembak tersendat.

"Kalau ada lawan yang kena (terluka), mereka (pelaku tawuran) baru kabur. Kalau enggak ada yang kena, mereka kabur pas disuruh bubar sama warga," ungkap Adi.

Baca juga: Remaja Tawuran Pakai Senjata di Cibubur, Warga Beranikan Diri Melerai

Adi menuturkan, warga memberanikan diri menghentikan tawuran agar kawasan itu tertib kembali.

Mereka pun melerai para pelaku agar mereka tidak saling melukai. Warga kasihan karena para pelaku masih berusia remaja.

Sebelumnya, tawuran terjadi di Jalan Lapangan Tembak pada Senin sore di depan toko Idolmart.

Tukang parkir lainnya, Aldi (24), mengungkapkan bahwa para pelaku juga dilerai oleh warga, meski mereka dibekali senjata tajam (sajam).

"Warga langsung pada misahin. Ada satu orang yang ditangkap, tapi dia langsung kabur," tutur Aldi di lokasi kejadian.

Baca juga: Diduga Hendak Tawuran, Sekelompok Remaja Rusak Pos RW di Cengkareng

Aldi dan Adi tidak mengetahui pasti berapa jumlah pelaku yang membawa sajam. Namun, Aldi melihat ada yang membawa penggaris besi dan gear motor.

Aldi pun tidak mengetahui bagaimana aksi tawuran bisa terjadi. Ia hanya mengetahui, jalanan yang juga disebut tanjakan RSKO (Rumah Sakit Ketergantungan Obat) diramaikan oleh mereka.

Para remaja itu mulai ramai saling serang di area bawah tanjakan, tepatnya di depan toko Idolmart.

Aksi tawuran itu berlangsung selama beberapa saat sampai para remaja berada di ujung tanjakan, tepatnya di titik Aldi dan Adi bekerja atau di pertigaan Jalan Cibubur I.

Akibat tawuran itu, ada seorang pelaku yang terluka akibat penggaris besi. Namun, Aldi tidak melihat apakah korban berdarah atau hanya memar. Setelah itu, mereka langsung kabur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com