Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Telan Rp 4,4 Miliar, Menu Pencegah "Stunting" di Depok Hanya Tahu-Sawi | Dinkes Depok Akui Ada Kekeliruan soal Menu Pencegah "Stunting"

Kompas.com - 17/11/2023, 05:00 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Deretan berita populer Jabodetabek sepanjang Kamis (16/11/2023) didominasi oleh pemberitaan seputar menu pencegah stunting di Depok hanya tahu dan sawi.

Artikel tentang telan Rp 4,4 miliar, menu pencegah stunting di Depok hanya tahu-sawi menjadi berita yang paling banyak dibaca di kanal Megapolitan Kompas.com.

Kemudian, berita tentang Dinkes Depok akui ada kekeliruan soal menu pencegah stunting menjadi berita populer berikutnya.

Sementara itu, berita mengenai Dinkes Depok sebut menu pencegah stunting sudah sesuai pedoman Kemenkes turut menarik perhatian dan banyak dibaca.

Baca juga: JIS Banjir karena Aliran Air Tersumbat Kabel, F-PKS: Siapa yang Taruh di Sana?

Berikut ini adalah paparan dari ketiga berita populer yang disebutkan di atas:

1. Tak masuk akal, menu pencegahan stunting di Depok telan Rp 4,4 miliar hanya untuk tahu-sawi

Menu pencegah stunting dalam program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Kota Depok tengah menjadi sorotan usai viral di media sosial.

Pasalnya, menu yang disediakan hanya nasi, kuah sup, sawi, dan tahu yang dibungkus wadah bening dengan tutup warna-warni bergambar Wali Kota Depok Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Imam Budi Hartono.

Dalam unggahan di akun Instagram @depok24jam disebutkan, menu makanan pencegahan stunting pada hari pertama hanya berupa nasi dan sayur sup, sedangkan menu hari kedua cuma dua bungkus otak-otak.

Baca juga: Diprotes, Dinkes Depok Lepas Stiker Berwajah Wali Kota Idris di Wadah Makanan Pencegah Stunting

Pada foto yang diunggah, terlihat menu berupa nasi putih dalam wadah bening dengan tutup warna-warni dan kuah sup dibungkus plastik. Baca selengkapnya di sini.

2. Heboh menu pencegah stunting di Depok hanya nasi dengan kuah sup, Dinkes akui ada kekeliruan

Menu program pemberian makanan tambahan (PMT) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok di Kecamatan Tapos menuai kritik dari masyarakat.

Pasalnya, menu pencegah stunting yang disajikan dengan anggaran Rp 18.000 per paket hanya berupa nasi, kuah sup, dan tahu rebus.

Masyarakat menilai sajian itu belum mampu menunjang asupan gizi anak.

Baca juga: Hari Ketujuh, Menu Pencegahan Stunting di Cilodong Dapat Paket Makanan Lengkap

Menanggapi temuan ini, Dinkes Kota Depok mengakui ada kekeliruan dalam program PMT di Kecamatan Tapos. Baca selengkapnya di sini.

3. Heboh makanan pencegah stunting tahu rebus dan otak-otak, Dinkes Depok: sudah sesuai pedoman Kemenkes

Viral di media sosial sebuah posting akun Instagram @depok24jam yang menunjukkan menu pencegah stunting dalam program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Kota Depok hanya berupa tahu rebus dan otak-otak.

Menanggapi ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati mengatakan, PMT untuk balita itu sudah sesuai petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

"Jadi kita punya pedoman dari Kemenkes, ini ada buku keluarga sehat isinya menu-menu. Satu lagi buku resep masakan keluarga terbitan dari Unicef dan buku resep makanan lokal dari Kemenkes. Jadi dua buku ini yang menjadi rujukan kami, Dinas Kesehatan dan puskesmas," jelas Mary kepada wartawan di Depok, Rabu (15/11/2023).

Baca juga: Geram, Komisi D DPRD Panggil Semua Pihak Terkait Menu Pencegah Stunting di Depok

Perihal menu tahu rebus dan otak-otak ini juga dijelaskan oleh Petugas Gizi Puskesmas Pengasinan, Anita Yuningsih. Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com