Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Anak Trauma, KPAD Akan Asesmen Teman Bermain Siswa yang Tewas karena Main Kuda Tomprok

Kompas.com - 20/11/2023, 21:43 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi berencana melakukan asesmen terhadap teman-teman MA (13), siswa SMP Negeri 7 Kota Bekasi yang meninggal dunia saat bermain "kuda tomprok".

"Kami coba koordinasi pada sekolah, nanti kami bikin satu moment assessment. Kami akan melihat anak-anak yang hari itu bermain," kata Wakil Ketua KPAD Kota Bekasi, Novrian saat ditemui di SMP 7 Kota Bekasi, Bekasi Selatan, Senin (20/11/2023).

Asesmen ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi psikologis teman-teman MA yang ada pada saat peristiwa nahas itu terjadi.

Baca juga: Siswa SMP Meninggal Saat Main Kuda Tomprok, Disdik Bekasi Minta Sekolah Awasi Permainan Anak

Novrian menyebut, ada satu teman MA yang diduga mengalami trauma.

"Kami dapat informasi ada satu anak yang mengalami trauma ketika melihat kejadian tersebut, dia melihat temannya tergeletak dan meninggal dunia," imbuhnya.

Novrian mengatakan, asesmen bakal dilakukan pada Rabu (22/11/2023). Psikolog dari KPAD dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi juga akan dilibatkan.

"Kami minta ruangan khusus sama pihak sekolah untuk bikin satu ruangan di mana kami akan bikin grup pendampingan anak to anak atau juga nanti pendekatan-pendekatan kelompok," tuturnya.

Asesmen itu juga akan dijadikan kesempatan untuk mengedukasi anak-anak mengenai risiko di balik permainan yang mereka lakukan. 

Baca juga: Siswa SMP yang Meninggal Saat Main Kuda Tomprok Jatuh Tengkurap, tapi Tak Keluar Darah dari Mulut dan Hidung

Edukasi itu juga akan menyasar pada orangtua siswa terkait. KPAD akan memberikan edukasi untuk orangtua agar ikut mengawasi permainan anak.

"Edukasi bukan hanya pada siswa saja tapi juga pada orangtua. Orangtua bisa memberikan pemahaman dan pengertian," kata dia.

Diketahui, keluarga MA telah mengikhlaskan kepergian MA. Mereka menganggap peristiwa ini sebagai musibah.

Saat kejadian, MA sedang mendapat giliran menjadi "kuda". Kelompok yang menjadi kuda akan ditiban oleh orang yang mendapat giliran menjadi penunggang.

Di tengah permainan, korban yang saat itu berada di urutan tiga ketika menjadi kuda kemudian terjatuh.

Baca juga: Fakta Siswa SMP di Bekasi Meninggal Usai Main Kuda Tomprok: Korban Sedang Kurang Sehat dan Jatuh Tengkurap

"Saat di TKP korban pingsan, mulutnya keluar busa. Korban dilarikan ke rumah sakit Primaya Bekasi Selatan," ucap Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Jupriono, Minggu.

Dalam penelusuran polisi, korban diketahui mengalami cedera berat di bagian kepala belakang.

MA sendiri saat ini sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Padurenan, Kota Bekasi, Sabtu (18/11/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com