Adapun MA sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Padurenan, Kota Bekasi, Sabtu (18/11/2023) lalu.
Baca juga: Siswa SMP di Bekasi yang Tewas Kondisinya Kurang Sehat Sebelum Main Kuda Tomprok
Saat bermain kuda tomprok, kata Sukamto,
korban sedang dalam kondisi kurang sehat.
Bahkan, korban tadinya sempat tidak ingin masuk sekolah pada hari ia meninggal dunia.
"Badannya kecil, menurut informasi, anak tersebut pada hari itu sebenarnya tidak mau sekolah karena badannya tidak begitu fit," ungkap Sukamto.
Namun, ibunda MA, lanjut Sukamto, tetap mengajak anaknya untuk masuk sekolah meski kondisinya kurang sehat.
"Tetapi ibunya tetap mengajak supaya anak ini tetap berangkat ke sekolah. Jadi keadaaan korban memang sedang tidak fit begitu," imbuhnya.
Sukamto berujar, MA terjatuh dalam posisi tengkurap ketika ia tiba-tiba terjatuh di tengah-tengah permainan kuda tomprok.
"Ketika jatuh itu kan kondisinya memang sudah lemas. Setahu saya (posisi) jatuh tengkurap," ujar Sukamto.
Baca juga: Siswa SMP di Bekasi yang Meninggal Dunia Saat Main Kuda Tomprok Jatuh dalam Kondisi Tengkurap
Meski begitu, tidak ada darah yang keluar dari mulut maupun hidung korban usai ia terjatuh.
"Tidak ada (darah), tidak tertindih (teman), hanya tiba-tiba terjatuh," ujarnya.
Terkejut dengan peristiwa nahas yang terjadi, teman-teman yang bermain kuda tomprok bersama korban bakal menjalani penyembuhan trauma atau trauma healing.
"Nanti ada trauma healing untuk pemulihan psikologis anak (teman MA)," ujar Sukamto.
Dalam hal penyembuhan trauma, pihak sekolah bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
"Nanti ada tidak lanjut, kami kerja sama dengan KPAI, jadi memang ada proses pembinaan kepada anak ini dari pihak sekolah," imbuh dia.
Baca juga: Teman-teman Siswa SMP yang Meninggal Saat Main Kuda Tomprok Jalani Trauma Healing
Buntut peristiwa nahas yang menimpa MA, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi meminta setiap sekolah meningkatkan pengawasan terhadap permainan yang dilakukan para siswa di sekolah.