"Anak saya juga sampai bilang, 'Mamanya si NT itu jahat banget'," tambah A, menirukan ucapan anaknya.
Menurut A, tetangga lainnya yang bekerja sebagai kuli bangunan pernah menegur RY.
Sebab, aksi kekerasan itu dikhawatirkan dicontoh anak-anak untuk melakukan hal serupa terhadap orang lain.
Baca juga: Ibu di Tangerang Kerap Aniaya Anak Tiri di Depan Bocah Lain dan Tetangga, Ditegur Malah Marah
"Tapi, si ibunya itu malah marah ke si tukang bangunan karena kata dia mencampuri urusannya," kata A.
Selain disiksa, rupanya NT juga kerap dikurung di rumahnya tanpa diberikan makan.
A mengaku kerap menyaksikan tindakan tersebut setiap hari. Terlebih, rumah A dengan RY hanya berselisih dua rumah.
"Kejadian yang saya tahu, anaknya dikurung setiap hari di kamar, dikunciin dan enggak dikasih makan," kata A.
Tak hanya itu, RY juga melarang tetangganya untuk memberikan makan kepada anak-anaknya, termasuk NT.
Untuk diketahui, RY memiliki empat anak, yakni dua perempuan yang masih SMP dan SD, lalu NT, dan anak bungsunya yang berusia dua bulan.
Jika RY mengetahui anak-anaknya menerima makanan dari tetangganya, NT yang justru menjadi sasaran penyiksaan.
Baca juga: Tetangga Sebut Bocah yang Dianiaya Ibu Tiri di Tangerang Sering Dikurung dan Tak Dikasih Makan
"Anak yang besar itu pernah minta makan ke kami karena kelaparan, terus dikasih, tetapi malah anak tirinya yang disiksa," ucap dia.
Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mengungkapkan, ada banyak faktor yang membuat RY sampai hati menganiaya NT.
Salah satunya, pelaku memiliki masalah ekonomi karena harus bekerja seorang diri.
"Banyak faktor. Jadi, kemarin ini si ibu bekerja sendiri dan suaminya belum bekerja, sehingga dia harus menanggung beban ekonomi," kata Pejabat Sementara Ketua Umum Komnas PA Lia Latifah, Senin.
Lia mengungkapkan itu setelah Komnas PA melakukan asesmen sementara terhadap RY di kediaman Ketua RT 005 RW 04, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.