JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin liputo mengakui, keberadaan parkir liar di Ibu Kota belum sepenuhnya tertangani dengan baik.
Syafrin berujar, parkir liar masih marak terjadi, salah satu contohnya di wilayah Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
"Contohnya di Cikini, Menteng, karena suka ada laporan yang masuk ke kanal Cepat Respons Masyarakat (CRM)," ujar Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/11/2023).
Baca juga: Dalam Satu Jam, 144 Pengendara Motor Lawan Arah di Simpang Stasiun Cikini
Syafrin mengatakan, keberadaan parkir liar di Cikini disebabkan banyak restoran dan kafe yang beroperasi sejak siang hari.
"Itu kan banyak restoran. Operasinya ada siang hari, itu cukup padat. Lalu, mereka (juru parkir) memanfaatkan badan jalan untuk parkir," kata dia.
Dishub DKI Jakarta telah menangani permasalahan itu dengan menempatkan beberapa petugas untuk mengantisipasi adanya parkir liar di Cikini.
Anggota Dishub bertugas menertibkan para pelanggar.
"Sehingga, begitu ada laporan (parkir liar), petugas kami langsung lakukan penertiban," tutur Syafrin.
Baca juga: Pengendara Motor Lawan Arah di Cikini, Disebut Ogah Memutar Jauh dan Hindari Macet
Pada Juli 2023, parkir liar di wilayah Cikini Raya menjadi sorotan.
Parkir liar di depan pusat hiburan malam disebut telah menjadi mata pencarian para pemuda yang tinggal di sekitarnya.
Seorang tukang parkir yang enggan menyebut identitas mengungkapkan, ia dan sekitar 20 pemuda yang tinggal di Menteng dan sekitarnya telah memarkirkan mobil dan motor di sana sejak 2019.
Diketahui, terdapat sejumlah tempat hiburan malam di Cikini yang ramai dikunjungi pada akhir pekan, antara lain Lucy In the Sky dan Camden Bar.
"(Penghasilan dari memarkirkan mobil) ya, enggak cukup besar. Rp 150.000 sehari ya dapat, tapi buat jajan cukuplah," ujar pria itu.
Baca juga: Berantas Parkir Liar di Cikini, Camat Ingin Kendaraan Diparkir di TIM
Ia menyebutkan, tarif parkir satu mobil di bahu jalan Rp 30.000. Tarif itu disamakan dengan layanan jasa vallet parkir di dalam bar.
Pemasukan bisa bertambah lebih dari Rp 150.000 bila pengunjung tempat hiburan malam memberikan tip.
Meski bekerja tidak seorang diri, ia dan sesama juru parkir lain merasa bukanlah saingan. Menurut dia, rezeki sudah ada yang mengatur.
"Setara sajalah (bersaing cari pelanggan). Saling ngertiin," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.