Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Dugaan Penipuan Beli Laptop Pakai Bukti Transfer Palsu di Kelapa Dua Depok

Kompas.com - 22/11/2023, 16:14 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Surya (25) pegawai toko Intechom mengatakan, dugaan penipuan pembelian laptop menggunakan bukti transfer palsu terjadi pada Minggu (19/11/2023) sekitar pukul 22.00 WIB. 

Aksi penipuan itu bermula ketika tokonya yang berada di Jalan Akses UI, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat didatangi wanita dan laki-laki yang ingin membeli laptop.

"Awalnya kayak orang beli laptop, tapi enggak kayak orang umum beli laptop. Dia datang ke sini buru-buru, laptop enggak mau dicek, dia enggak nego harga dan kita mulai curiga dari situ," kata Surya saat ditemui di lokasi, Rabu (22/11/2023).

Baca juga: Viral di Medsos, Percobaan Penipuan Beli Laptop Pakai Bukti Transaksi Palsu

Tanpa memeriksa kelengkapan laptop yang ingin dibeli, wanita yang berpura-pura jadi pembeli itu seakan buru-buru untuk langsung mentransfer uang agar segera bisa membawa pulang laptopnya.

"Dia enggak, langsung 'mas laptop yang bagus yang mana?'. Terus saya saranin yang kayak gini. Terus 'ya sudah saya mau yang begini'. Dia enggak ngecek sama sekali'. Terus langsung kayak mau bayar, transfer," ungkap Surya.

Usai mengaku telah mentransfer sejumlah uang seharga laptop yang dimaksud, wanita ini pun bergegas ingin membawa laptopnya pulang.

Namun, tindakan itu dicegah oleh Surya lantaran uangnya belum masuk ke rekening toko.

"'Sudah saya transfer ya mas'. Bentar saya cek mutasi dulu. Nah pas waktu saya cek mutasi, saya tanyain atas nama siapa ya, gitu. Terus dia kayak bingung gitu," ujar Surya.

Surya pun meminta bukti foto transfer agar dibuatkan nota. Namun, wanita tersebut malah grasak-grusuk.

"Saya ajak ngomong, dia fokus main hp. Terus dia kasih tunjuk bukti transfer kedua. Terus saya cek mutasi lagi, belum masuk juga. Terus saya minta foto transfer deh, buat laporan toko," tutur Surya.

Setelah itu, wanita tersebut pun seolah mendesak Surya agar segera menyelesaikan transaksi, dengan alasan ingin pulang cepat karena anaknya menangis.

Namun, Surya tetap menahan laptop karena uang sebesar Rp 3,8 juta sesuai harga laptop tidak kunjung masuk ke rekening toko.

"Alasannya, anaknya di rumah sudah nangis-nangis. Dia penginnya buru-buru, penginnya laptop segera dibawa.

Baca juga: Penipuan Modus Rekrutmen Kerja, Oknum PNS Tangsel Juga Tipu Polisi hingga Rp 80 Juta

"Saya tahan, enggak boleh. Orang di sini belum ada uang masuk, masa dia mau bawa laptop itu. Saya tahan pokoknya," tambahnya.

Lantaran kian curiga, Surya pun memanggil teman di toko sebelahnya untuk minta ditemani. Ia takut terjadi sesuatu karena bertugas sendirian di toko saat itu. Saat teman Surya datang, oknum pria satunya langsung bergegas pergi meninggalkan toko.

Surya tidak sadar, rupanya mouse laptop yang masih baru sudah diambil oleh oknum pria tersebut.

"Saya mulai inisiatif manggil teman di sebelah buat jaga-jaga. Nah, waktu temen saya ke sini, si (pelaku) cowo nya itu langsung pergi ke motor. Tapi mouse sudah dibawa sih, tapi enggak apa-apa lah. Mouse langsung dia masukkan ke tas," kata Surya.

Meski masih sempat berdebat lagi dengan Surya, namun oknum wanita tersebut langsung menyusul rekan pria nya bergegas meninggalkan toko.

Baca juga: Terjerat Kasus Penipuan dan Penggelapan, Oknum PNS Tangsel Diberhentikan Sementara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com