Pada saat itu, warga secara perlahan menambah jenis tanaman yang bisa dipanen,, yaitu pisang. Namun, utamanya tetap kangkung dan sawi.
"Awalnya hanya manfaatkan lahan sepanjang 40 meter saja. Sekarang, lahan yang dimanfaatkan sepanjang sekitar 450 meter," tutur Umam.
Saat ini, area tersebut sudah memiliki tanaman yang lebih beragam, mulai dari bayam, seledri, kembang kol, brokoli, cabai, kacang tanah, jagung, dan pare, selain kangkung dan sawi.
Kemudian buah pisang, melon, pepaya, dan jeruk, serta tanaman obat seperti kemangi, serai, lidah buaya, dan jahe.
"Kami juga mengajak masyarakat untuk terlibat dalam merapikan area ini, kayak menghadirkan warna-warni pada tembok untuk menarik perhatian masyarakat supaya lebih sering menjadikan area sebagai tempat untuk sosialisasi," pungkas Umam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.