Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Tawuran di Manggarai Lagi dan Lagi Terjadi meski Pemkot Jaksel Sudah Ajak Pelaku Tawuran "Gathering"

Kompas.com - 28/11/2023, 12:41 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

Kegiatan tersebut dilakukan beberapa hari setelah tawuran antarkelompok pecah pada Oktober lalu.

“Sekitar satu pekan pascainsiden tawuran, kami duduk bersama tokoh masyarakat untuk mencari solusi. Di sana kami menyepakati diadakannya acara gathering untuk menggali akar masalahnya seperti apa,” ujar Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (23/11/2023).

Munjirin mengatakan, ada 58 pemuda Manggarai yang berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Ia memastikan seluruh pemuda yang ikut gathering merupakan pelaku tawuran antarkelompok yang terlibat insiden keributan pada 19 dan 21 Oktober 2023.

Baca juga: Ajak Gathering Anak Muda Manggarai, Wali Kota Temukan Penyebab Masalah Tawuran

“Peserta merupakan (pelaku) yang terlibat (tawuran). Mereka berasal dari beberapa RW di sekitar Manggarai. Jadi alhamdulillah yang sebelumnya enggak pada kenal, sekarang sudah kenal semua,” tutur dia.

Setelah 58 pemuda itu berkumpul di Wisma Aset, Cianjur, Jawa Barat, mereka lantas diminta mengungkap alasan di balik insiden tawuran yang terjadi.

Berdasarkan pengakuan para pelaku, akhirnya ditemukan benang merah bahwa penyebab pecahnya dua tawuran di Manggarai ialah minimnya kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan.

Sebab, tak sedikit pelaku tawuran yang hanya memegang ijazah SMP dan SMA.

“Penyebabnya karena itu (tak ada pekerjaan). Jadi memang akar masalah tawuran itu karena yang lulusan SMP dan SMA ini belum bekerja,” ungkap Munjirin.

Setelah mendengarkan keluh kesah para pelaku tawuran yang kesulitan mendapat pekerjaan, Munjirin lantas mengadakan rapat bersama Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) guna mencari solusi.

Baca juga: Ajak Pelaku Tawuran Gathering ke Cianjur, Pemkot Jaksel Temukan Akar Masalah Keributan di Manggarai

Dari situ ditemukan solusi untuk menyalurkan para pelaku tawuran ke pelaku usaha di sekitar Manggarai.

“Kami ajak duduk bersama para pelaku usaha, mereka menyambut positif, tetapi mayoritas dari mereka meminta supaya anak-anak muda ini memiliki sertifikasi,” tutur Munjirin.

(Tim Redaksi: Dzaky Nurcahyo, Irfan Maullana, Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com