Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sendirian, ODHIV Diminta Gabung Komunitas untuk Lancarkan Pengobatan

Kompas.com - 29/11/2023, 06:32 WIB
Xena Olivia,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Imran Pambudi mengimbau orang dengan HIV (ODHIV) untuk bergabung dengan sebuah komunitas.

Sebab, komunitas bisa menjadi pendukung bagi para ODHIV. Khususnya, dalam menjaga mereka tetap melakukan pengobatan secara rutin.

“Peran komunitas itu, (mereka) bisa lebih menjangkau ODHIV,” kata Imran saat konferensi pers ‘World AIDS Day: Let Communities Lead’ di Hotel Des Indes, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/11/2023) malam.

Baca juga: Waspadai Penularan HIV, Salah Satunya lewat Berhubungan Seks

Jika seorang ODHIV melewatkan jadwal kontrol di sebuah fasilitas kesehatan (faskes), tenaga kesehatan (nakes) memiliki keterbatasan untuk menjangkau mereka satu per satu secara langsung.

Namun, sebuah komunitas bisa merangkul sang ODHIV jika memang berkendala untuk menjalani pengobatan.

“Dari teman-teman komunitas bisa menjangkau, bisa temani waktu down, depresi. Karena, (mereka) pernah berada di dalam titik itu. Kalau nakes hanya bisa ngomong, tidak bisa merasakan (apa yang dirasakan ODHIV),” tutur dia.

Per tahun 2022, ada sebanyak 630.000 orang meninggal dunia akibat AIDS. Sebanyak 26.000 di antaranya berada di Indonesia. Diperkirakan, 1,3 juta orang di seluruh dunia tertular HIV pada tahun 2022.

Baca juga: Tantangan Ibu dan Anak dengan HIV, Sulit Menerima dan Takut Stigma Masyarakat

Artinya, penurunan infeksi HIV baru sebesar 38 persen sejak tahun 2010 dan 59 persen sejak puncaknya pada tahun 1995.

Untuk menekan pertumbuhan virus HIV dalam tubuh orang dengan HIV/AIDS (ODHA), mereka harus mengonsumsi pengobatan antiretroviral (ARV) secara rutin. Sayangnya, setiap 1 dari 4 ODHIV tidak memiliki akses ke ARV.

Direktur Utama Program Gabungan PBB untuk HIV/AIDS (UNAIDS) Tina Boonto mengatakan, ada jarak yang lebih besar di Indonesia. Yakni, sebanyak 2 dari 3 ODHIV tak memiliki akses ke ARV.

Itulah sebabnya, komunitas memiliki peran penting bagi ODHIV. Mulai dari pengobatan, hingga pemenuhan hak-hak dasar sebagai manusia.

Sebagai informasi, Hari AIDS Sedunia jatuh setiap tanggal 1 Desember. Peringatan ini digelar sebagai bentuk solidaritas dan dukungan moral, serta menghormati ODHIV dan ODHA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Megapolitan
Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com