Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mata Rantai yang Belum Terungkap dalam Pembunuhan 4 Bocah di Jagakarsa oleh Ayah Kandungnya

Kompas.com - 07/12/2023, 14:16 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang ayah berinisial P secara tega membunuh keempat anaknya, yakni yakni VA (6), S (4), A (3), dan As (1).

Jasad keempat korban ditemukan berjejer di sebuah rumah kontrakan di sebuah kontrakan di Gang Haji Roman, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Rabu (6/12/2023).

Penemuan keempat jasad itu membuat geger warga setempat. Menurut keterangan mereka, sang suami juga sempat menganiaya istrinya, D, beberapa hari lalu.

Baca juga: Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Mengaku Nikah Siri sehingga Tak Punya KK

Fakta lainnya, ternyata P sudah dilaporkan atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya pada Sabtu (2/12/2023) sore.

P dilaporkan kakak iparnya karena diduga menganiaya D. Namun, polisi belum sempat menangani kasus itu. P beralasan harus menjaga anaknya karena D sedang dirawat di rumah sakit.

Kendati demikian, teka-teki pembunuhan itu masih terpecahkan. Masih ada mata rantai yang belum terungkap ke publik.

Waktu pembunuhan anak kandung

Jasad keempat anak kandung P dan D ditemukan berjejer dalam keadaan yang sudah membusuk. Diperkirakan keempat anak itu sudah tewas beberapa hari lalu.

Polisi belum mengungkapkan soal waktu perkiraan empat anak itu mati. Belum diketahui juga apakah empat anak itu sudah tewas atau belum saat P dilaporkan ke polisi.

Baca juga: Sosiolog Menilai Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Tak Kuat Pikul Beban Hidup

Pada saat dipanggil untuk diperiksa atas tuduhan KDRT, P memang sempat mangkir. P berdalih sedang menjaga keempat anaknya karena istrinya sedang dirawat di rumah sakit.

Modus pelaku bunuh korban

Polisi juga belum mengungkapkan bagaimana cara P membunuh keempat anaknya itu di dalam rumah kontrakannya.

Adapun penemuan keempat anak yang tewas itu bermula dari adanya bau busuk yang menyebar ke rumah tetangga korban.

Ketua RT setempat bernama Yakub mengatakan, keempat anak yang tewas memang sudah tidak terlihat sejak Minggu (3/12/2023).

Baca juga: Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anak di Jagakarsa Tak Bayar Kontrakan Berbulan-bulan

Dalam sebuah foto yang beredar di media sosial, ada tetesan darah yang mengotori lantai rumah kontrakan itu.

Berdasarkan foto yang diterima Kompas.com, tulisan itu terbaca, "Puas Bunda Tx For ALL."

Motif pembunuhan anak

Motif pembunuhan yang dilakukan P terhadap keempat anaknya juga masih misteri. Kendati demikian, tetangga mengatakan sempat melihat percekcokan antara P dan D.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com