Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bogor Dapat Penghargaan, Bima Arya: Ini untuk Semua ASN Kota Bogor

Kompas.com - 07/12/2023, 20:20 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, diganjar penghargaan sebagai instansi pemerintah dengan Implementasi Reformasi Birokrasi Tematik Terbaik Tahun 2023.

Penghargaan tersebut sekaligus menjadi kado bagi Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang sebentar lagi akan berakhir masa kepemimpinannya.

Bima pun mengaku bangga atas torehan prestasi tersebut. Menurut dia, penghargaan itu merupakan hasil kerja keras aparatur sipil negara (ASN) yang telah memberikan pelayanan terbaik kepada warga.

Baca juga: Pemkot Bogor Usulkan Hutan Cifor Situ Gede Jadi Kebun Raya Bogor 2

"Penghargaan ini untuk semua ASN Kota Bogor yang mencurahkan waktu tenaga dan pikirannya. Tidak saja untuk meningkatkan kualitas layanan dasar bagi warga, tetapi juga lebih maju lagi yaitu untuk menguatkan birokrasi," ungkap Bima, Kamis (7/12/2023).

Bima mengatakan, dalam penilaian reformasi birokrasi tematik tahun ini ada sejumlah indikator yang dilihat, salah satunya tentang Percepatan Prioritas Aktual Presiden seperti penanganan stunting (gizi buruk) dan penggunaan produk dalam negeri.

Bima berujar, berdasarkan data, penurunan angka stunting di Kota Bogor menjadi yang tertinggi di Jawa Barat dari 2.363 kasus menjadi 1.849 kasus.

Baca juga: Tangani Stunting, Pemkot Bogor dan P3SI Gelar Program 1 Juta Bayi Unggulan

Sementara, untuk peningkatan daya saing ekonomi, Pemkot Bogor telah membuat regulasi kebijakan yang mewajibkan setiap ASN menggunakan produk lokal untuk memperkuat sektor UMKM.

"Ini contoh ketika regulasi didorong untuk meningkatkan produk lokal agar daya saing ekonomi meningkat," sebutnya.

Bima menyampaikan, sejak menjabat sebagai wali kota, dirinya berupaya untuk terus menata sistem birokrasi di Kota Bogor. Tujuannya, semata-mata untuk memberikan pelayanan dan kemudahan untuk warga.

"Ini juga untuk mencapai target program-program prioritas nasional, seperti pengendalian inflasi, digitalisasi dan penurunan kemiskinan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com