Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Polri Kramatjati Berikan Terapi Wicara untuk Sultan Korban Kabel Menjuntai

Kompas.com - 27/12/2023, 11:30 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur memberikan terapi wicara bagi Sultan Rif'at, korban yang terjerat kabel fiber optik di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan.

Kepala RS Polri Kramatjati Brigjen Pol Hariyanto mengatakan, pihaknya mengerahkan ahli fisioterapi untuk memberikan terapi wicara agar Sultan dapat berbicara menggunakan suara perut.

Terapi tersebut diberikan supaya Sultan tetap bisa berkomunikasi setelah menjalani operasi pengangkatan pita suara di RS Polri Kramatjati.

Baca juga: Harapan Korban Kabel Menjuntai di Jaksel: Bisa Segera Kuliah dan Tak Ada Korban Berikutnya

"Dilakukan oleh ahli fisioterapis khusus terapi wicara. Tinggal belajar speech terapi, karena perlu waktu belajar dengan suara perut," kata Hariyanto dilansir dari TribunJakarta.com, Selasa (26/12/2023).

Namun, tidak bisa dipastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan sehingga Sultan bisa berbicara sepenuhnya menggunakan suara perut lantaran proses terapi sangat bergantung pada diri pasien.

Setelah menjalani terapi berbicara menggunakan suara perut, diharapkan Sultan dapat berkomunikasi tanpa harus menggunakan alat bantu elektrolaring yang ditempelkan di leher.

"Tergantung berlatihnya, keseriusan dan usaha kerasnya (agar dapat berbicara menggunakan suara perut). Sementara masih diselingi dengan alat elektrolaring," ujar Hariyanto.

Secara umum, Sultan sudah dalam kondisi baik dan dapat berkaktivitas kembali sebagaimana sebelumnya setelah menjalani rawat inap di RS Polri Kramat Jati selama 117 hari.

Setelah dirawat, kata Hariyanto, Sultan bertemu langsung dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada pekan lalu.

Baca juga: Sultan Rifat Mengaku Tak Trauma Setelah Celaka karena Terjerat Kabel Menjuntai

Dalam pertemuan itu, Sultan yang sebelumnya sempat depresi akibat kejadian yang menimpanya menyatakan ingin melanjutkan pendidikan hingga jenjang lebih tinggi di luar negeri.

"Baru hari Jumat minggu kemarin berkenan Kapolri menerima ananda (Sultan)," tutur Hariyanto.

Sebelumnya diberitakan, peristiwa yang menimpa Sultan terjadi di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan.

Dari kediamannya di bilangan Bintaro, Sultan bersama beberapa teman SMA-nya mengemudikan kendaraan roda dua ke arah Jalan TB Simatupang, lalu belok kiri ke Jalan Pangeran Antasari.

Setelah Sultan menyusuri Jalan Pangeran Antasari sejauh satu kilometer, tiba-tiba ada mobil SUV yang berhenti di depan motor korban.

Mobil itu berhenti karena ada kabel fiber optik yang melintang di tengah jalan.

Baca juga: Ayah Sultan Rifat Buka Peluang Damai dengan PT Bali Tower Terkait Kasus Terjerat Kabel Menjuntai

Sopir SUV yang bergerak perlahan untuk melewati kabel menjuntai diduga salah perhitungan. Sopir diduga tidak menyadari kabel tersebut menyangkut di bagian atap mobil.

"Karena kabel fiber optik terbuat dari serat baja, kabelnya jadi tidak putus saat tertarik beberapa meter. Kabel berbalik ke arah belakang dan menjepret leher anak saya," ungkap Fatih, ayah Sultan Rif'at.

"Seketika itu juga anak saya langsung terjatuh akibat jeratan kabel," sambung dia.

Sultan yang tak sadarkan diri kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati untuk mendapat pertolongan pertama.

Akibat kecelakaan itu, Sultan kesulitan untuk berkomunikasi. Ia bahkan tidak bisa berbicara.

Sultan juga tidak bisa lagi bernapas melalui hidung dan mulut. Ia harus menggunakan alat bantu pernapasan yang dipasang dari leher.

Baca juga: Sultan Korban Kabel Menjuntai Sudah Beraktivitas Normal, Makan dan Mandi Dilakukan Sendiri

Selain itu, Sultan juga hanya bisa mengonsumsi cairan. Akibatnya, berat badannya saat itu terus menyusut.

Setelah kasus yang menimpanya disorot oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Sultan pun menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramatjati.

Sultan menjalani sejumlah operasi hingga akhirnya diizinkan pulang dari RS Polri beberapa hari lalu.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul RS Polri Kerahkan Ahli Fisioterapis Terapi Wicara untuk Sultan Korban Kabel Fiber Optik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com