Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/12/2023, 13:43 WIB
Tria Sutrisna,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Pada 22 Februari 2019, Ecky menemui Angela yang nekat mendatangi rumah orangtuanya di Bandung, Jawa Barat.

Saat itu, Ecky meminta Angela menyembunyikan hubungan mereka dari siapapun.

Sejak saat itu, komunikasi keduanya kembali intens. Mereka bahkan bertemu lagi di Apartemen Taman Rasuna milik Angela pada 24 Juni 2019.

Di tengah pembicaraan, Angela kemudian menyampaikan kekecewaannya terhadap Ecky yang tidak menikahinya dan memilih perempuan lain untuk dipersunting.

Mendengar keluhan itu, Ecky turut menyampaikan kekecewaannya kepada Angela yang nekat mendatangi orangtuanya di Bandung.

Baca juga: Ecky Divonis Seumur Hidup, Kakak Angela: Keluarga Maunya Hukuman Mati

Ecky khawatir tindakan Angela mengganggu keharmonisan rumah tangganya.

Pembicaraan keduanya semakin memanas karena Angela mengancam bakal membocorkan hubungan gelap mereka kepada istri dan keluarga Ecky.

Sesaat kemudian, Ecky mendorong Angela sampai jatuh ke kasur, mencekiknya hingga meninggal dunia.

“Hasil pemeriksaan, pengakuan pelaku ini korban dicekik hingga tewas. Jadi pelaku ini sakit hati, korban minta dinikahi oleh pelaku,” ujar Kompol Resa Fiardi Marasabessy ketika menjabat Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Baca juga: Saat Ecky Si Pemutilasi Mengaku Mencintai Angela, tapi Tak Mau Menikahi dan Pilih Membunuh

Harta dikuasai, lalu jasad dimutilasi

Sehari setelah pembunuhan itu, Ecky mulai menguasai harta korban. Mulanya pelaku mengambil ponsel dan kartu ATM Angela untuk menguras uang di dalam rekening.

Penarikan uang tunai dan transfer saldo dilakukan Ecky secara bertahap pada periode 27-29 Juni 2019 dan 1-2 Juli 2019.

Setelah itu, Ecky membuat surat perjanjian jual beli palsu apartemen milik Angela seharga Rp 1 miliar pada pertengahan Juli 2019.

Tanda tangan korban selaku pihak penjual dan saksi-saksi jual beli itu di dalam surat, dibuat sendiri oleh Ecky.

Surat itu lalu diserahkan ke pengelola apartemen untuk proses pemindahan kepemilikan.

Baca juga: Kecewa Ecky Tak Divonis Mati, Kakak Angela: Dia Kelabui Kami untuk Kuasai Aset Adik Saya...

Pada akhir Juli 2019, Ecky kembali ke apartemen dan mendapati jasad Angela telah membusuk. Lantai apartemen dipenuhi cairan dan seluruh ruangan berbau tidak sedap.

Hasrat untuk memutilasi korban pun muncul, agar jasad perempuan itu dapat dengan mudah disembunyikan.

Bermodalkan gergaji, Ecky melakukan aksi kejinya dan menyimpan jasad korban ke dalam dua boks kontainer.

Setelah empat bulan menyimpan jasad Angela di gudang apartemen, Ecky memutuskan untuk memindahkan dua boks kontainer itu ke rumah kontrakan di Mustika Jaya, Kota Bekasi.

Beberapa bulan kemudian, tepatnya Mei 2021, Ecky kembali memindahkan jasad Angela ke rumah kontrakan lain yang dia sewa di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Di lokasi ini lah Ecky ditangkap dan jasad Angela yang termutilasi ditemukan oleh kepolisian pada 29 Desember 2023 malam.

Baca juga: Menangis di Persidangan, Kakak Angela Korban Mutilasi: Saya Tak Sangka Dia Berakhir Begitu, Sadis Sekali...

Selama ini, Ecky memanfaatkan bubuk kopi untuk menutupi bau busuk yang menguap dari jasad korban.

Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri menilai, Ecky diduga memutilasi korban karena kebingungan dalam menghilangkan jejak pembunuhannya.

“Karena itulah potongan tubuh korban disimpan. Karena pada dasarnya bukan penjahat profesional. Jadi, dia sebatas memikirkan misi pertama kejahatan, yakni eksekusi,” kata Reza.

Namun, mutilasi yang dilakukan tak lantas membuat Ecky merasa aman dan berhasil menyembunyikan perbuatannya. Alhasil, dia berpindah-pindah tempat untuk menyimpan jasad korban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, 'Bekingan' Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, "Bekingan" Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Megapolitan
Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com