Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Api Merambat, Warga Bahu-membahu Padamkan Kebakaran Toko Bangunan di Kramatjati

Kompas.com - 02/01/2024, 19:34 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Jalan Gardu, Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, berupaya membantu memadamkan kebakaran yang melanda toko bahan bangunan, Selasa (2/1/2024) pagi.

Sebab, api hampir merambat ke rumah warga karena tertiup angin.

"Tadi damkar datangnya agak telat, jadi warga saling bantu sambil menunggu mereka datang," ungkap warga bernama Ale (54) di lokasi, Selasa.

Sembari menunggu petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur, warga tidak tinggal diam demi mengamankan permukiman mereka.

Baca juga: Toko Bahan Bangunan di Kramatjati Kebakaran, Api Berasal dari Kamar Karyawan

Warga menggunakan pasokan air dari rumah masing-masing untuk meminimalisasi kobaran api.

"Ada juga yang bantu-bantu selamatkan para karyawan dan pemilik toko," tutur Ale.

Sementara itu, warga lainnya gotong royong memindahkan motor dan mobil mereka ke area yang lebih aman.

Ale mengatakan, warga, pemilik toko, maupun karyawan toko selamat.

"Para pekerja dan pemiliknya pada selamat semua. Enggak ada yang korban luka, warga yang bantu madamin juga enggak ada luka. Selamat semuanya," ungkap dia.

Baca juga: Cerita Penjual Bensin Eceran di Kramatjati Saat Toko Bangunan Kebakaran, Takut Api Menyambar

Tidak lama kemudian, petugas pemadam kebakaran tiba. Mereka langsung melokalisasi api agar tidak merambat ke bangunan lain.

Adapun toko bahan bangunan di Balekambang terbakar setelah api muncul dari kamar karyawan. Kebakaran diduga disebabkan korsleting.

Pada saat kejadian, enam karyawan toko bahan bangunan sedang berada di luar untuk bekerja. Mereka melihat api sudah dalam keadaan besar di kamar tersebut.

Api merambat dengan cepat ke seluruh ruangan di lantai satu karena lantai satu toko adalah tempat untuk menaruh bahan-bahan bangunan.

Imbas kebakaran, toko bahan bangunan tersebut mengalami kerugian sekitar Rp 500 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com