BEKASI, KOMPAS.com - Masyarakat di sekitar Gudang KPU Kota Bekasi di Alexindo, mendapat berkah dari kegiatan sortir dan lipat surat suara Pemilu 2024 di gudang itu.
Sebanyak 380 orang menjadi petugas sortir dan lipat dan mulai bekerja kemarin, Senin (8/1/2024).
Ketua KPU Kota Bekasi Ali Syaifa menuturkan, kegiatan sortir dan lipat surat suara Pemilu 2024 dimulai dari pelipatan surat suara DPR RI.
"Hari ini baru surat suara DPR RI, nanti kami akan menyortir empat surat suara lainnya dari lima jenis pemilihan," ujar Ali saat ditemui di Bekasi Utara, Senin.
Baca juga: Lutfiatul Rela Tinggalkan Dagangannya demi Jadi Petugas Lipat Surat Suara Pemilu 2024 di Bekasi
KPU Kota Bekasi merekrut warga yang ingin bekerja sebagai petugas sortir-lipat surat suara Pemilu 2024.
Berkait upah, Ali menuturkan, setiap petugas bakal dibayar Rp 300 untuk selembar surat suara pemilihan presiden dan wakil presiden.
"Untuk pemilihan DPR RI, Kota, dan sejenisnya atau legislatif Rp 400 perak per lembar," ujarnya.
Setiap petugas ditargetkan menyortir sebanyak 500 surat suara dalam satu harinya.
"Di satu sisi menjalankan tahapan pemilu, di sisi lain juga biar berdampak ekonomi untuk warga sekitar. Sebagai sarana penggerak ekonomi rakyat," ucap dia.
KPU Kota Bekasi bakal menyortir 9 juta surat suara untuk melayani pemilik sekitar 1.809.574 juta warga Kota Bekasi.
Baca juga: Upahnya Senilai UMP Jakarta, Petugas Ditarget Sortir-Lipat 2.000 Lembar Surat Suara dalam Sehari
Salah satu warga yang menjadi pekerja sortir-lipat barang yakni Ibnu Umar (24) seorang pemuda yang kesehariannya berjualan kue.
Umar menuturkan alasan mengapa dia ikut menjadi petugas pelipat. Kata Umar, ini karena dia mendapatkan upah yang lumayan.
"Lumayah lah buat nambah-nambah uang tambahan. Kalau (surat suara) DPR RI ini kisaran Rp 400 perak, kalau Presiden itu Rp 300 per lembarnya," ujar Umar saat diajak berbincang sambil melipat surat suara.
Karena ikut melipat surat suara, Umar berhenti sementara dari pekerjaannya sebagai pedagang kue. Dia mengaku tak mempermasalahkan hal tersebut.
"Saya dagang, dagang kue kue gitu, jadinya ke sini dapat informasi teman, ikut menyukseskan pesta demokrasi, lumayan (dapat uang)," ucap dia.
Baca juga: Berjibaku Sortir dan Lipat Surat Suara Pemilu, Warga Sampai Tinggalkan Pekerjaannya
Selain Umar, Lutfiatul (25) juga rela meninggalkan dagangannya untuk ikut sebagai pekerja sortir-lipat surat suara Pemilu 2024.
Lutfiatul mengaku, ini merupakan pertama kalinya dia ikut membantu melipat kertas suara. Kata dia, upah yang diberikan lumayan untuk kebutuhannya.
"Ini tahun pertama. Ya lumayan lah (upahnya), buat ngisi waktu luang juga. Saya sehari-hari jualan, ini enggak jualan dulu, libur dulu," ujar Lutfiatul.
Lutfiatul tak masalah meninggalkan dagangannya dulu selama ikut melipat surat suara Pemilu 2024 dari pagi hingga sore selama 20 hari ke depan.
"Enggak apa-apa ninggalin dagangan," ucap dia seraya tertawa sembari melipat surat suara.
Lutfiatul melanjutkan, jam kerjanya dimulai pukul 10.00 WIB pada hari pertama ini sebagai permulaan.
"Kalau hari ini tadi jam 10 pagi baru mulai sampai nanti jam 17.00. Kalau besok mungkin dari jam 7 pagi soalnya tadi kan baru awal," ucapnya.
Untuk hari pertama, total pekerja yang menyortir dan melipat surat suara terdiri dari 380 orang. Namun, ke depannya bakal ada penambahan.
Hal itu dilakukan untuk mempercepat proses pelipatan hingga selesai tepat pada target selama 20 hari.
"Hari ini pekerjanya dimulai sebanyak 380 orang petugas, ke depan kami tingkatkan sampai batas 1.500 orang agar target 20 hari tercapai," ucap Ali.
Ali menuturkan, 380 orang yang menjadi petugas itu merupakan warga Bekasi yang bertempat tinggal di sekitar gudang.
"Kami melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara dengan melibatkan petugas yang ada di lingkungan gudang," tuturnya.
Ali mengatakan, warga lainnya bisa ikut tanpa ada syarat khusus apa pun. Asalkan, tidak buta warna dan telaten bekerja.
"Enggak ada (syarat khusus), selagi dia tidak buta warna, memungkinkan kami libatkan. Syaratnya mudah lah yang penting mau memiliki kemauan bekerja," ujar Ali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.