JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya bakal meminta Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri untuk berkoordinasi dengan kepolisian Timor Leste, untuk sama-sama mengungkap penyelundupan kendaraan bodong.
"Kami juga mencoba koordinasi nanti kepada Divhubinter untuk bisa berhubungan dengan kepolisian Timor Leste," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra kepada wartawan, Rabu (10/1/2023).
Polisi sebelumnya menemukan 260 kendaraan roda dua dan roda empat bodong siap jual yang dikumpulkan di Gudang Balkir (Gudbalkir) milik Pusat Zeni Angkatan Darat (Pusziad) Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca juga: 3 Oknum TNI AD Jadi Tersangka Penadah Kendaraan Bodong di Gudbalkir Pusziad Sidoarjo
Kendaraan selundupan ini rencananya diberangkatkan melalui Pelabuhan Tanjung Perak, ke Pelabuhan Dili, Kota Dili, Timor Leste.
"Pengiriman kontainer dari pelabuhan Tanjung Perak, ke pelabuhan Dili Port, Kota Dili, dilakukan secara berkala bisa dilakukan setiap bulannya," jelas Wira.
Atas temuan ini, Polda Metro bakal coba berkoordinasi dengan polisi Timor Leste, untuk mengungkap kasus ini.
"Apakah nanti kami bisa menjangkau ke arah ke sana," tambah dia.
Untuk diketahui, polisi menangkap EI dan MY yang merupakan anggota sindikat penyelundup kendaraan bodong.
Baca juga: TNI AD Dalami Hubungan Tersangka Pengepul Kendaraan Bodong dengan Oknum Anggota
Para tersangka mendapatkan ratusan kendaraan dari debitur leasing yang tidak sesuai dengan prosedur.
Selain itu, beberapa kendaraan juga didapatkan dari hasil pencurian.
Kendaraan ini ditampung di Gudang Balkir Pusziad Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, untuk dijual ke Timor Leste.
Tersangka membayar sewa gudang kepada tiga oknum TNI itu kurang lebih sejumlah Rp 30 juta per bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.