Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua RW di Karet Tengsin Bangun Kebun Komunal, Warga Boleh Ambil Sayuran Gratis

Kompas.com - 11/01/2024, 07:07 WIB
Xena Olivia,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RW 06 Kelurahan Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Zulharman membangun kebun komunal untuk mengupayakan ketahanan pangan dan membantu ekonomi warga.

Kebun itu ditanami berbagai macam buah dan sayuran, mulai dari cabai, bawang merah, melon, semangka, terong, kangkung, dan sebagainya.

“Sekarang ini orang susah cari duit. Minimal kalau mereka bisa nabung uang sambal Rp 10.000, itu bisa dialihkan untuk pangan yang lain. Misal, bisa beli beras atau lauk yang lain,” kata Zulharman saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Karet Tengsin, Rabu (10/1/2024).

Baca juga: Mendapat Berkah dari Hidroponik Barokah

Kebun itu juga bisa membantu kondisi ekonomi warga di lingkungannya. Warga boleh dengan bebas mengambil sayur atau buah apa pun yang ditanam di kebun.

Kendati demikian, Zulharman juga mendorong dan mengajak warganya untuk tetap menanam cabai di rumah masing-masing.

“Kalau cabai lagi mahal, misalkan satu rumah tanam 3-4 pohon, minimal buat nyambel masih ada. Setidaknya dua tanaman, cabai sama tomat. Kan tumbuhnya cepat, asal dipupuk,” ujar dia.

Selain itu, kebun ini juga dianggap bisa menjaga ketahanan moral rumah tangga.

“Paling enggak misal orang yang enggak punya duit di rumah, terus bininya ngomel sama lakinya, ribut. Misalkan, ‘Pa, mau nyambel’. Terus suaminya bilang, ‘Ya, papa ambilkan cabainya’. Kan jadi ada harmonisasinya,” ucap Zulharman.

Baca juga: Dukungan untuk Palestina dari Gang Sempit Kawasan Palmerah

Di RW 06 Karet Tengsin, Zulharman mengatakan, pihaknya telah membuat sekitar 150 kantong tanaman cabai.

Dia berharap, kelompok-kelompok tani atau masyarakat bisa turut membudidayakan tanaman, khususnya cabai.

“Paling enggak di atas 50 pohon untuk program eksternal. Kalau program internal, paling enggak satu rumah minimal 2-4 pohon,” tutur dia.

“Kalau memang kebutuhan masyarakat sudah tercukupi, yang (hasil) kelompok kan bisa dijual ke pasar. Menjadi kas masyarakat untuk membangun wilayah,” lanjut Zulharman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com