Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motor Perempuan Ini Dibawa Kabur Pria Kenalan di Aplikasi Kencan

Kompas.com - 12/01/2024, 11:02 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib apes menimpa perempuan asal Pamulang, Tangerang Selatan, bernama Nadya Az Zahra (24).

Motor Honda Beat kesayangannya digondol pria yang baru dikenalnya selama empat hari via aplikasi kencan.

“Motor saya dicuri oleh pria yang baru saya kenal lewat dating apps di kawasan Bulungan, Blok M, Jakarta Selatan,” ujar dia kepada wartawan di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2024) malam.

Baca juga: Jebakan Prostitusi Online Jerat Remaja di Bekasi: Cari Mangsa lewat Aplikasi Kencan, lalu Sekap dan Jual Korban

Kejadian bermula ketika Nadya dan pria bernama Evan tersebut memutuskan untuk bertemu.

Nadya dan Evan kemudian bersepakat untuk bertemu di kawasan Bintaro Plaza.

Bintaro Plaza menjadi titik yang disepakati karena korban hendak memperpanjang Surat Izin Mengemudi (SIM) lebih dulu sebelum mengenal pelaku lebih jauh.

“Saya memang mau perpanjang SIM di sana, makanya janjian sama dia di Bintaro Plaza. Tapi, tiba-tiba dia ngajak saya ke kawasan Blok M. Mau ngajak nongkrong di sana katanya,” ungkap dia.

Nadya yang saat itu masih berprasangka baik akhirnya menerima ajakan pelaku.

Evan yang tak membawa kendaraan pribadi lantas menawarkan diri untuk mengemudikan motor korban.

 

Selama di perjalanan menuju Blok M, Nadya merasa ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.

Sebab, Evan mengemudikan motornya dengan kasar.

Pelaku mengemudikan motor dengan kecepatan tinggi dan membahayakan nyawanya.

“Saya hampir jatuh juga dari motor. Dia nyetirnya ngebut banget. Makanya saya enggak ngobrol selama di jalan dan mulai timbul perasaan aneh,” ucap dia.

Sesampainya di Blok M, Evan memarkirkan Honda Beat berwarna putih itu di trotoar yang letaknya tak jauh dari SMAN 6 Jakarta.

 

Mereka kemudian sempat menghabiskan waktu di Taman Literasi untuk berbincang sejenak, kemudian menonton film di Blok M Square.

“Karena enggak tahu mau ngapain, saya ajak dia nonton akhirnya. Tapi, ajakan ini menjadi awal mula petaka bagi saya,” tutur Nadya.

Nadya mengungkap, petaka mulai datang saat dirinya dan pelaku mulai duduk di bangku bioskop kurang lebih selama 15 menit.

Evan kemudian meminta izin untuk ke toilet karena hendak buang air kecil.

Namun, setelah satu jam berlalu, Evan tak kunjung kembali ke tempat duduknya.

Bahkan, sampai film habis, batang hidung Evan tak terlihat lagi.

 

“Dia izin ke toilet kan, aku enggak curiga tuh awalnya. Tapi, setelah satu jam tak kembali, sampai selesai film bahkan, pikiran ku langsung blank. Langsung teringat motor,” kata korban.

Nadya teringat motor kesayangannya karena kunci kendaraan roda duanya belum dikembalikan Evan.

Ia kemudian bergegas untuk kembali ke parkiran. Ia berupaya mencari motornya, tetapi nihil.

“Saya akhirnya tanya tukang parkir. Si tukang parkir bilang, tadi memang ada cowok yang tergesa-gesa mengeluarkan motor. Tapi si tukang parkir enggak curiga karena dia pegang kunci,” ujar Nadya.

Mendengar itu, tubuh Nadya seketika lemas.

Baca juga: Kenal Lewat Aplikasi Kencan, Remaja di Bekasi Disekap dan Dijual ke Pria Hidung Belang

Ia kehilangan arah dan tak tahu harus berbuat apa.

“Ada seseorang yang menyarankan saya untuk lapor polisi. Makanya saya ke sini untuk membuat laporan. Semoga ada titik terang,” imbuh Nadya sambil menangis.

Laporan korban teregistrasi dengan nomor LP/B/109/2024/SPKT/Polres Metro Jakarta Selatan/Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com