Beredar Video Aksi "Bullying" Terhadap Siswi SMA di Tangsel, Polisi Sebut Korban Sudah Melapor

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Siswi dari Sekolah Menengah Atas (SMA) di kawasan Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, diduga menjadi korban bullying.

Video aksi perundungan yang dialami pelajar itu beredar di Instagram. Namun, kini video itu telah dihapus.

Dalam video yang sempat diunggah di media sosial, siswi SMA tersebut mengenakan seragam pramuka.

Pelajar itu semula saling berhadapan dengan seorang perempuan yang mengenakan baju berwarna biru dongker dan celana jeans hitam.

Tak terdengar apa yang diperbincangkan oleh keduanya di dalam video itu. Tetapi, tak lama siswi pelajar itu dipukul pada bagian dada kiri lalu didorong hingga terjatuh ke tempat sampah.

Baca juga: Jadi Korban Bullying Senior, Siswa SMAN di Tebet Sampai Didatangi Pelaku ke Rumah

Boy Hendrawan, Ketua RT 003/007 Pondok Ranji, Ciputat Timur membenarkan bahwa aksi bullying yang dialami siswi SMA di video itu terjadi di lingkungannya.

"Kejadian terlihat di wilayah saya di sini, di lapangan Kuda Laut di alvania 1 kejadiannya," ujar Boy saat dikonfirmasi, Sabtu (13/1/2024).

Menurut Boy, taman yang merupakan fasilitas umum perumahan itu selama ini kerap menjadi tempat berkumpul pelajar.

Tangkapan layar video di Instagram Siswi dari Sekolah Menengah Atas (SMA) di kawasan Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, diduga menjadi korban bullying.

Baca juga: Belasan Siswa SMAN di Tebet Jadi Korban Bullying Senior, Dada hingga Kemaluan Dipukul

Adapun lokasi perumahan tersebut tak jauh dari sejumlah sekolah, baik SD, SMP, sampai SMA.

"Memang di Taman Kuda Laut sering dipakai kumpul anak SMP dan anak SMA. Cuma tidak sampai terjadi kayak gitu biasanya," kata Boy.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kanit Reskrim Polsek Ciputat Timur, Iptu Krisna Hasiholan mengatakan, siswi yang menjadi korban aksi bullying itu telah melapor.

Menurut Krisna, aksi bullying atau perundungan itu terjadi pada Rabu, 10 Januari 2024 siang.

"Kami sudah cek TKP (Tempat Kejadian Perkara). Korban sudah membuat laporan dengan didampingi orangtuanya," ujar Krisna.

Baca juga: Anak yang Diperkosa Ayah di Tangsel Jangan Sampai Diusir, Komnas Perempuan: Seharusnya Didukung Pulih