Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu 2024 Bawa Berkah bagi Pengusaha Baliho dan Kaus Sablon di Bekasi

Kompas.com - 17/01/2024, 08:31 WIB
Firda Janati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Masa kampanye Pemilu 2024 membawa berkah bagi para pengusaha baliho dan kaus sablon di Kota Bekasi.

Kompas.com mendatangi ruko jasa pembuatan iklan kampanye, mulai dari baliho hingga kaus sablon di Jalan Ir Juanda, Bekasi Timur, Kabupaten Bekasi.

Tidak dapat dimungkiri pada masa kampanye Pemilu 2024 ini, para pengusaha terus mendapatkan pesanan dari berbagai partai politik.

Karena adanya peningkatan pesanan, para pemilik usaha akhirnya merekrut karyawan yang bekerja pada masa Pemilu 2024.

Baca juga: Pemilu 2024 Bawa Berkah, Pemilik Usaha Kaus Sablon di Bekasi Terima 3.000 Pesanan

Pesanan sejumlah partai

Leader desain percetakan Purwodigital Bekasi Edo Ramadhan mengatakan, pesanan spanduk dan baliho banyak berasal dari Partai Demokrat dan PDI Perjuangan.

"Calonnya itu paling banyak dari Demokrat sama PDI-P di sini gitu. Tapi buat yang kecil kayak PKS segala macam itu ada saja," ujar Edo saat ditemui di toko percetakannya, Kota Bekasi, Jumat (12/1/2024).

Edo mengatakan, Partai Demokrat pernah memesan banner sekitar 20.000 buah. 

"Kalau paling banyak di sini tuh Demokrat ya di sini, kalau buat banner tuh sekitar 20.000. Itu kami produksi kelar satu bulan," tutur dia.

Kata Edo, jenis pesanan paling banyak ada di banner, spanduk kecil, kaus partai, dan kalender.

"Paling banyak di sini produksinya banner yang buat ditempel di pohon itu, di plang dan tiang listrik sama kalender sih biasanya," ujar dia.

Selain banner, ada juga partai yang memesan baliho berukuran besar. Pesanan tergantung kebutuhan partainya.

Kebanjiran pesanan

Kata Edo, pesanan untuk Pemilu 2024 sudah mulai masuk sejak Oktober 2023 dan pada Januari 2024, pesanan terus meningkat.

"Sudah mulai dari bulan Oktober, itu sudah mulai ramai. Januari sekarang itu lumayan, enggak tahu kalau Februari ya, soalnya pemilu sudah mulai," kata dia.

Edo menyebutkan, pesanan di masa kampanye Pemilu 2024 ini ada peningkatan daripada Pemilu 2019.

"Ya, alhamdulillah ada peningkatan cuma enggak kayak tahun 2019 sih," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com