Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperiksa Bawaslu, Para Camat Kota Bekasi yang Pamer "Jersey" Nomor 2 Kompak Mengaku Spontan dan Netral

Kompas.com - 17/01/2024, 08:44 WIB
Firda Janati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi memanggil para camat terkait aksi memamerkan jersey nomor punggung 2 di sela kegiatan olahraga di Stadion Patriot Chandrabaga.

Pemeriksaan camat mulai dilakukan Selasa (9/1/2024). Totalnya, sudah ada sembilan camat Kota Bekasi yang diperiksa Bawaslu sebagai terlapor.

Dua camat dari Medan Satria dan Bekasi Utara juga turut dipanggil Bawaslu. Status keduanya merupakan saksi yang turut hadir dalam acara itu.

Baca juga: Kasatpol PP Kota Bekasi Sebut Tidak Ada Kesengajaan dalam Foto Camat Pamer Jersey Nomor 2

Kepada awak media, para camat itu kompak mengaku foto diambil secara spontan. Namun mereka enggan mengatakan siapa yang menyuruh untuk berpose menunjukkan angka 2.

Bantahan Camat Jatiasih

Camat Jatiasih Ashari menjadi ASN pertama yang diperiksa Bawaslu. Ashari membantah sengaja memamerkan jersey dengan nomor punggung 2.

Ashari berpendapat, para ASN yang telah bersumpah jabatan untuk tetap netral, tidak mungkin sengaja melakukan hal tersebut.

"Bloon sekali kalau aparatur (ASN) sengaja melakukan itu. Statement pribadi dari sudut pandang saya, bisa disimpulkan sendiri," ujar Ashari saat ditemui usai pemeriksaan.

Ia juga memastikan bahwa foto tersebut diambil bukan atas dasar perintah siapa pun.

"Saya yakini tidak akan ada perintah," ujar Ashari.

Camat Pondok Gede tak sadar

Camat Pondok Gede Zainal Abidin mengaku sama sekali tidak menyadari bahwa semua jersey yang diberikan panitia memiliki angka nomor 2.

"Kaus (jersey) yang simbolis dikasih, ada yang ngasih, ya panitia. Enggak tahu (soal nomor punggung 2)," ujar Zainal.

Zainal mengatakan, para ASN hanya mengetahui bahwa kegiatan tersebut bentuk persahabatan antarkecamatan se-Kota Bekasi.

Karena itu, bisa dia pastikan bahwa kehadiran para camat pada saat itu hanya sebatas untuk olahraga sepak bola.

"Ya tidak sengaja terkait dengan hal-hal tersebut (dikaitkan dugaan tidak netral). Intinya kami main bola dan bentuk persahabatan dengan kecamatan," kata Zainal.

Camat Rawalumbu menyangkal

Camat Rawalumbu Nia Aminah Kurniati mengatakan, tak ada unsur kesengajaan saat berfoto dengan jersey bernomor punggung 2 dalam kegiatan olahraga itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com