"Oh, tidak ada (unsur kesengajaan), kami pertandingan persahabatan aja, gitu ya, makasih," ucap Nia di Gedung Bawaslu Kota Bekasi, Rabu (10/1/2024).
Nia diperiksa selama kurang lebih dua jam, dia enggan menyampaikan lebih detail terkait pertanyaan yang diajukan kepadanya
Camat Pondok Melati Heni Setiowati menepis adanya perintah untuk menunjukkan "jersey" nomor punggung 2.
"Tidak ada (perintah) sama sekali (untuk menunjukkan jersey nomor 2)," ujar Heni.
Dia menjelaskan juga berkait foto tersebut agar Bawaslu tidak hanya mendengar narasi dari satu pihak.
"(Saya) menjelaskan supaya bisa secara utuh, jelas, bukan dari satu foto yang dinarasikan oleh orang yang tidak hadir di sana," kata dia.
Baca juga: Camat Bekasi Utara Sebut Foto Pamer Jersey Nomor 2 Terjadi Spontan, Tidak Ada yang Suruh
Camat Bantargebang Cecep Miftah Farid menegaskan, tidak ada pengarahan dari siapa pun saat foto pamer jersey nomor 2 itu.
"Tidak ada pengarahan," ucap Miftah dengan singkat saat ditemui awak media usai pemeriksaan.
Miftah menuturkan, jersey tersebut langsung diberikan oleh koordinator camat. Namun, ia tak menjelaskan siapa koordinator yang dimaksud.
"Ya, dari koordinator camat. Nanti ditanyain saja ke Bawaslunya ya," ucap Miftah sambil berjalan masuk ke dalam mobil.
Camat Bekasi Barat Gutus Hermawan enggan berkomentar banyak usai menjalani pemeriksaannya.
Gutus menjadi salah satu camat yang diperiksa Bawaslu karena ikut hadir dalam kegiatan meskipun di foto tersebut dia tidak menunjukkan jersey nomor 2.
"Saya sudah memberikan klarifikasi, soal materi (pertanyaan) berapa, silakan konfirmasi (tanya) ke Bawaslu ya, makasih," ujar Gutus saat diwawancarai awak media di Gedung Bawaslu Kota Bekasi, Jumat (12/1/2024).
Camat Jatisampurna Nata Wirya mengatakan, ada pihak panitia yang menyuruh seluruh camat untuk foto bersama menunjukkan jersey nomor punggung 2.
"Sebelum simbolis iya kami disuruh panitia berkumpul, berbaris, untuk menerima kaos (jersey) simbolis," ujar Nata Wirya.