Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Tahun Aksi Kamisan, Berjuang Menuntut Keadilan sampai Akhir Hayat...

Kompas.com - 19/01/2024, 06:55 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Itu merupakan aksi simbolik bahwa negara bungkam dan seolah-olah tutup mata dengan kasus-kasus pelanggaran HAM berat yang belum terselesaikan hingga sekarang.

Merasa dikhianati

Setiap lima tahun sekali, korban dan keluarga korban selalu dijanjikan soal penegakan kasus HAM berat.

Namun, mereka dikhianati dan dijadikan sebagai “kendaraan” untuk mengumpulkan suara dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres).

“Kami tetap ada (di Aksi Kamisan), (kami) selalu dikhianati, kami hanya "dipakai" (untuk mendulang suara), selalu. Itu yang dilakukan oleh siapa pun capresnya, kemudian jadi presiden, kemudian mengkhianati janji-janji mereka sendiri,” ujar Suciwati.

Baca juga: 17 Tahun Aksi Kamisan Digelar di Seberang Istana Merdeka, Bertahan untuk Berjuang Cari Keadilan

Rasa kecewa terhadap Presiden Joko Widodo alias Jokowi juga diutarakan Nurhayati (58), anak Bachtiar Johan yang merupakan korban Tragedi Tanjung Priok 1984.

“Saya juga menuntut untuk Bapak Presiden Jokowi yang kemarin mengatakan akan menyelesaikan semua kasus, ternyata tidak sama sekali,” kata Nurhayati.

Tak pernah bosan karena cinta

Meski belum membuahkan hasil, mereka tidak pernah bosan untuk datang ke seberang Istana Negara setiap Kamis dan menggelar Aksi Kamisan.

Sebab, ada rasa cinta begitu dalam untuk menguatkan satu sama lain.

“Karena cinta. Saya cinta Wawan, dan ketika saya mencintai Wawan, Wawan juga cinta saya. Tetapi, dukacita saya sekarang telah bertransformasi pada cinta terhadap sesama,” kata Sumarsih.

“Artinya, yang saya perjuangkan tidak hanya menuntut pertanggungjawaban bagi Wawan dan kawan-kawan, tetapi juga memperjuangkan untuk kasus-kasus pelanggaran HAM berat lainnya,” lanjut dia.

Baca juga: Sudah 17 Tahun Hadir di Aksi Kamisan, Sumarsih: Saya Mencintai Wawan

Sumarsih juga senang karena anak muda silih berganti mengikuti Aksi Kamisan, bahkan jumlahnya berlipat ganda.

Ia juga senang, gerakan ini menginspirasi berbagai generasi di berbagai daerah untuk kritis terhadap pemerintah.

“Kalau saya sudah meninggal, perjuangan ini akan banyak yang meneruskan,” tutur Sumarsih.

Berjuang sampai akhir hayat

Sumarsih tidak mengetahui pasti sampai kapan Aksi Kamisan akan terus digelar.

Hanya saja, ia memastikan, selama keadilan terhadap korban belum ditegakkan dan Sumarsih masih diberi kesehatan di usianya yang sudah senja, Aksi Kamisan akan tetap ada.

“Sepanjang Tuhan masih menganugerahi nyawa dan kesehatan, saya akan terus melakukan sesuatu, entah berupa apa saja, termasuk Aksi Kamisan untuk melanjutkan perjuangan Wawan dan kawan-kawan yang belum selesai. Iya (sampai akhir hayat),” ujar Sumarsih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com