Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Makanan" Sehari-hari Petugas Pintu Kereta Tanjung Priok: Caci Maki Pengendara dan Tawuran Antarwarga

Kompas.com - 19/01/2024, 12:28 WIB
Vincentius Mario,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Proses pengangkatan kontainer dari kereta ke darat juga menjadi penyebab pintu kereta lama ditutup dan antrean kendaraan mengular.

"Ada juga proses pengangkatan kontainer. Jadi pakai alat berat diangkat, atau lagi dimuat. Makanya itu yang menyebabkan agak lama pintu kereta di sini," imbuh dia.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Bakal Bangun 4 JPO Baru Tahun Ini

Kena caci maki

Antrean yang mengular, udara panas Tanjung Priok, dan lamanya waktu menunggu di pintu kereta membuat Kardina kerap menjadi bulan-bulanan caci maki warga.

"Kalau yang paling spesial di sini, saya sering kena caci maki pengguna jalan," ucap dia.

"Mereka pikir kelamaan nunggu, dianggapnya kami yang ulur waktu. Padahal kan tergantung kereta. Dan kami buka tutup pintu saja. Kalau kendali kereta itu kan hanya masinis aja. Kita enggak punya kendali. Yang kami lakukan untuk keselamatan mereka, kok," lanjut dia.

Meski begitu, semakin hari Kardina semakin mengerti. Emosi sesaat bisa menyebabkan hal-hal fatal terjadi, apalagi saat berhadapan dengan masyarakat Tanjung Priok.

"Ancaman itu jadi hal biasa, makanan sehari-hari. Mereka mencaci. Tapi semakin ke sini semakin mengerti," ujar Kardina.

Sejauh hitungan Kompas.com menggunakan stopwatch, buka tutup pintu kereta Tanjung Priok memang bisa memakan waktu 3.50 menit hingga 4 menit.

Jalur yang sempit juga membuat mobil kontainer dan kendaraan lainnya harus mengantre hingga terjadi kemacetan yang terus berulang di lokasi tersebut.

Baca juga: Puncak Bogor Masih Diguyur Hujan, Debit Air Bendung Katulampa Dikhawatirkan Naik

Saksikan tawuran

Selain caci maki, Kardina juga menyebut jalur pelintasan kereta yang dijaganya sebagai jalur merah. Tawuran antarkelompok warga kerap terjadi di sana.

"Kita kan ada empat orang, tiga shift dan satu biasanya libur. Di sini 24 jam. Kereta barang 24 jam lewat terus. Tapi enggak sesering siang hingga sore kalau malam. Nah, sering banget tuh, tawuran antarwarga," tutur Kardina.

Selain tawuran, ada jambret dan copet yang juga kerap Kardina saksikan langsung.

"Saya sering lihat tawuran, pagi siang malam di sini. Ada juga pencopetan, jambret, sering di sini," tutur dia.

Handheld transceiver (HT) di tangan kanan Kardina tiba-tiba berbunyi, mengurungkan niatnya yang hendak membakar rokok.

"Masuk, JPL 11E, kereta mau lewat, masuk," kata suara pria di ujung HT.

"Diterima, masuk, segera ditutup, copy," jawab Kardina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com