Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Kotak Suara di Jakpus Rusak Akibat Rayap, KPU Minta Segera Diganti

Kompas.com - 24/01/2024, 19:52 WIB
Xena Olivia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak delapan kotak suara di Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, rusak akibat dimakan rayap.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Administrasi Jakarta Pusat (Jakpus) segera mengajukan penggantian.

“Ada penemuan 10 kotak suara yang rusak di kecamatan Gambir, dua di antaranya cacat produksi. Sementara, sisanya terkena rayap dan itu di luar perencanaan kami,” ujar Ketua KPU Jakpus Efniadiansyah saat ditemui di kantornya, Rabu (24/1/2024).

Baca juga: KPU DKI Sediakan 88 Kotak Suara Cadangan untuk Pemilu 2024

“Kami sudah mengajukan pergantian ke pihak penyedia dan juga sudah kami laporkan ke KPU Provinsi DKI Jakarta,” sambung pria yang akrab disapa Efni itu.

Kotak-kotak suara itu tersimpan di kantor Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat, Jalan KH Zainul Arifin, Gambir.

Efni menyayangkan situasi yang tak bisa terkendali akibat tingginya curah hujan.

Padahal, ia sudah mengarahkan jajarannya untuk mengecek kondisi kotak surat suara setiap hari sejak musim hujan datang.

“Sebagai langkah mitigasi, begitu hujan saya langsung ingatkan, ‘tolong cek semua gudang kota yang berada di kecamatan'. Takutnya ada bocor, rembes, atau hal-hal yang tidak diinginkan lainnya,” tutur dia.

Baca juga: 35.248 Kotak Suara Pemilu 2024 di Jakarta Timur Sudah Rampung Dirakit

“Para petugas PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) sudah standby, mereka langsung cek,” lanjut Efni.

Beberapa hari kemudian, seorang petugas PPK melaporkan ada delapan kotak suara yang rusak dimakan rayap. Kemudian, Efni langsung mengurus kerusakan itu.

“Saya kasih arahan mitigasi 4 Januari. Ketahuan tanggal 7 Januari. Hari itu juga saya langsung urus penggantian. Diharapkan (selesai) maksimal H-7 Pemilu tanggal 7 Februari, mudah-mudahan sudah kami dapatkan (yang baru),” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com