Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JPO Simpang Warung Jambu Jarang Dilewati Orang, Warga Pilih Menyeberang di "Zebra Cross"

Kompas.com - 05/02/2024, 09:59 WIB
Ruby Rachmadina,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Jembatan penyeberangan orang (JPO) di Simpang Warung Jambu, tepatnya dekat perempatan lampu merah, Jalan Padjajaran, Bogor Utara, Kota Bogor, hanya digunakan tiga orang untuk menyeberang.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Senin (5/2/2024) pukul 08.10 WIB sampai 09.10 WIB, beberapa warga, mulai dari ibu-ibu, bapak-bapak, hingga pelajar, lebih memilih menyeberang di zebra cross di lampu merah Simpang Warung Jambu ketimbang naik JPO.

Sebagian orang lainnya menyeberang di tengah jalan.

Baca juga: Tak Hanya di “Flyover”, APK yang Terpasang di JPO Jaksel Ikut Ditertibkan

Padahal, jika dilihat, kondisi JPO ini sangat layak untuk dilewati.

Besi-besi jembatan masih sangat kokoh dan tidak ada coretan.

Atap JPO masih bagus, mampu menahan dari panas dan hujan.

Lebarnya JPO juga bisa dilalui oleh dua orang dari arah yang berlawanan.

Untuk naik JPO tersebut, bukan menapaki anak tangga sebagaimana biasanya. Jalurnya berupa jalan berbentuk diagonal dengan beberapa belokan untuk mencapai atas JPO.

Bentuk jalur ini sebenarnya memudahkan bagi disabilitas yang memakai kursi roda.

Suminah (38), salah satu warga yang melintas, mengaku lebih praktis menyeberang jalan lewat zebra cross.

Baca juga: Simpang Warung Jambu Arah Jalan Ahmad Yani Macet Imbas Penyempitan Jembatan

Ia rela menunggu 5-10 menit untuk bisa menyeberang ke arah Jalan Ahmad Yani.

“Kalau lewat sini (zebra cross) enggak perlu naik, saya cuma harus nunggu sebentar buat nyeberang,” ucap Suminah saat diwawancarai Kompas.com.

Warga lainnya, Ica (21), mengakusedang terburu-buru sehingga ia tidak menggunakan JPO untuk menyeberang.

“Karena lagi buru-buru takut kesiangan, jadi nyeberang lewat jalan aja,” tutur Ica.

Warga lainnya, Aceng (48) justru berkomentar bahwa JPO yang dibangun pada 2022 itu masih sedikit digunakan masyarakat untuk menyeberang.

“Ini pembangunannya tahun 2022 tapi baru dipakai sekitar 2023-an lah, sampai sekarang masih sedikit orang yang nyeberang sepenglihatan saya,” ucap Aceng.

Baca juga: Bocah di Bogor Diduga Disiksa dan Dipaksa Mengamen hingga Tengah Malam

Menurut Aceng, pembangunan JPO hanya terlihat untuk pemasangan iklan.

Memang, di dekatnya terpasang videotron.

“Orang maunya yang simpel kali ya. Sekarang kesannya cuma dipakai buat iklan doang kali,” tutur Aceng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com