Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awasi Kualitas Air Bersih di Jakarta, PAM Jaya Minta Bantuan ITB

Kompas.com - 05/02/2024, 21:56 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI PAM Jaya menggandeng Fakultas Teknik Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengawasi kualitas air bersih ke setiap warga di Jakarta.

Direktur Utama (Dirut) Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan, para akademisi ITB itu bertugas menganalisa kegagalan struktur untuk mengetahui material yang digunakan pada masa lalu. Dengan begitu air bersih disebut bisa tetap terjaga.

"Ini bukan hanya untuk quality control pipa yang akan baru terpasang, tapi juga termasuk rehabilitas pipa eksisting," ujar Arief dalam keterangannya, Senin (5/2/2024).

Baca juga: Pipa PAM Jaya di Plumpang Jebol, Aliran Air Bersih ke Rumah Warga Terhenti

Kerja sama PAM Jaya dengan ITB ini disebut dalam rangka transformasi pelayanan dan pengelolaan menuju 100 persen cakupan pelayanan air bersih untuk warga di Jakarta pada tahun 2030.

PAM Jaya juga sebelumnya telah menggandeng Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) dari Universitas Indonesia (UI) untuk kajian, penelitian, dan pengukuran ketahanan pelayanan air perpipaan di Ibu Kota.

"Keterlibatan akademisi ini dapat membantu dalam percepatan perluasan dalam jumlah yang banyak. Mengingat hingga tahun 2030 ke depan PAM JAYA akan memasang pipa sepanjang 7.000 kilometer," kata Arief.

Menurut Arief, quality control adalah suatu metode yang digunakan untuk memastikan infrastruktur yang dibangun sesuai dengan standar dan memenuhi kebutuhan pengguna.

Dengan demikian, keterlibatan akademisi, peneliti hingga mahasiswa ITB tersebut untuk memastikan bahwa infrastruktur SPAM memenuhi standar yang telah ditetapkan.

Baca juga: Musibah Pipa PAM Jaya Ambruk Bawa Berkah untuk Warung Kopi Siti

"Kami, PAM Jaya berharap riset yang ada di perguruan tinggi serta pengetahuan dari para pengajar dan mahasiswa dapat berkontribusi pada kemajuan industri SPAM," kata Arief.

Pada Agustus 2023 lalu, target cakupan air bersih mencapai 60 dari 100 persen di tahun 2030. Angka 60 persen itu setara dengan 908.000 pelanggan.

Guna mengejar cakupan air bersih 100 persen, PAM Jaya membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA). Salah satu lokasi Kali Pesanggarahan di Cilandak, Jakarta Selatan.

Pembangunan IPA Pesanggrahan itu ditandai dengan dilakukan peletakan batu pertama oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Heru mengatakan, pembangunan IPA Pesanggrahan ini merupakan ikhtiar upaya pemerintah daerah menyediakan air bersih.

"Ada 10 kelurahan bisa mendapatkan jaminan kualitas air bersih," ujar Heru kepada wartawan di lokasi.

Heru mengemukakan, pembangunan infrastruktur itu ditargetkan selesai dalam kurun waktu 1,5 tahun ke depan dan memakan anggaran lebih dari Rp 200 miliar.

"Katanya Pak Dirut (PAM Jaya) selesai 1,5 tahun. Anggaran dari DKI, Rp 200-an miliar," ucap Heru.

Heru meminta PAM Jaya agar menyelesaikan proyek itu dengan baik sesuai tenggat waktu yang ditetapkan untuk melayani ribuan warga di 10 kelurahan.

Adapun 10 kelurahan itu antara lain Bintaro, Pesanggrahan, Petukangan Selatan, Ulujami, Petukangan Utara, dan Cipulir.

Selain itu, juga Kelurahan Srengseng, Joglo, Meruya Utara, serta Meruya Selatan.

Baca juga: Pipa Ambruk Milik PAM Jaya Melintang di Kali Sunter, Hambat Air dan Bikin Sampah Menumpuk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com