Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Malah Merasa Aneh Lihat Pagar Pemisah Jalan di Pondok Kopi Bebas Atribut Kampanye

Kompas.com - 12/02/2024, 20:53 WIB
Nabilla Ramadhian,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga bernama Halimah (55) merasa aneh dengan pagar pemisah Jalan I Gusti Ngurah Rai di Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Sebab, tampilannya "terlalu" bersih bagi dirinya yang sudah terbiasa melihat pagar itu diramaikan alat peraga kampanye (APK).

"Ngelihat rapi begini jadi aneh sendiri karena sudah kebiasaan ngelihat pagarnya penuh spanduk sama bendera," tutur dia di lokasi, Senin (12/2/2024).

Baca juga: Masa Tenang, 2.136 APK di Pademangan Diturunkan

Halimah menerangkan, ia sudah terbiasa melihat spanduk dan bendera para peserta Pemilu 2024 untuk mengisi waktu luangnya sebagai pemilik toko kelontong tepi jalan.

"Biasanya ada hiburan kalau lagi jaga, hiburan-hiburan ngelihat spanduk sama bendera, daripada bengong pas jaga. Makanya jadi aneh sendiri sekarang walau lebih rapi," jelas dia.

Senada dengan Halimah, warga lainnya bernama Doni (38) juga merasa "janggal" dengan penampakan pagar pemisah jalan yang steril dari APK.

Ia dan Halimah sama-sama sudah terbiasa melihat pagar tersebut diramaikan oleh spanduk caleg dan bendera parpol.

Meski demikian, Doni menyambut baik penertiban sepanjang masa tenang Pemilu 2024.

"Lebih enak sekarang karena jadi lebih rapi, enggak kumuh kayak pas penuh APK, tapi aneh juga ngelihatnya," ujar Doni di lokasi, Senin.

Ia menambahkan, penertiban sudah tepat dilakukan mengingat pemasangan APK di pagar pemisah jalan melanggar aturan.

Baca juga: Masa Tenang Pemilu 2024, 76.494 APK Dicopot di Jakarta Timur

"Sudah kebiasaan lihatnya (pagar) penuh spanduk, cuma memang lebih pantas begini kondisinya," terang Doni.

Untuk Hotman (70), warga Pondok Kopi lainnya, ia tidak merasa aneh dengan penampakan pagar yang bebas dari APK.

Justru, Hotman sudah menantikan penertiban itu karena kehadiran APK di Jalan I Gusti Ngurah Rai hanya membahayakan pengendara motor dan mobil.

"Saya lihatnya nyaman untuk pada pengendara. Matanya enggak ke sana ke sini lihat APK, lebih fokus ke jalanan," ujar Hotman di lokasi, Senin.

Menurut dia, pemasangan APK di pagar pemisah jalan dapat mengalihkan fokus pengendara motor dan mobil.

Mereka dapat merasa penasaran dengan sosok peserta Pemilu 2024 yang "mejeng" di pagar itu.

"Yang pakai kendaraan bisa saja penasaran itu parpol atau caleg apa saja yang dipajang. Dengan begini kan lebih nyaman, lebih indah juga karena jadi lebih bersih," ucap Hotman.

Baca juga: 309.633 APK yang Dicopot di Jakarta Disimpan Sementara di Gudang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total Sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total Sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com