Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Hambatan dalam Pelaksanaan Pemilu di Jakarta, dari Kebanjiran hingga Tenda TPS Roboh

Kompas.com - 14/02/2024, 10:19 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 berlangsung serentak di Indonesia pada Rabu (14/2/2024) ini.

Namun, beberapa hambatan terjadi dalam pelaksanaan Pemilu di sejumlah wilayah Jakarta, mulai dari kebanjiran hingga robohnya tempat pemungutan suara (TPS).

11 TPS di Kampung Tanah Merah kebanjiran

Sebanyak 11 TPS yang berdiri di Kampung Tanah Merah, Jalan Perjuangan, Tugu Selatan, Jakarta Utara, tergenang banjir setinggi 5-10 sentimeter akibat hujan deras, paa Rabu pagi.

Baca juga: 11 TPS di Kampung Tanah Merah Jakut Kebanjiran, Waktu Pencoblosan Molor

Berdasarkan pantauan Kompas.com, para petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di 11 TPS ini menggulung celana panjangnya agar tidak basah.

Beberapa dari mereka juga memakai sepatu bot. Petugas KPPS di beberapa TPS juga belum memasang daftar pemilih tetap (DPT) karena khawatir terkena air hujan.

Akibat banjir dan hujan yang masih mengguyur wilayah tersebut, pencoblosan yang seharusnya dimulai pukul 07.00 WIB itu molor.

Sementara itu, sejumlah warga telah menunggu di depan TPS masing-masing. Ada yang kecewa. Ada juga pemilih yang pasrah karena tempat pencoblosan terdampak banjir.

“Sabar ya, ini hal tak terduga kayak begini,” ujar salah satu petugas KPPS kepada pemilih.

Banjir di TPS 045, Jalan Petamburan II Rt 005/Rw 003, Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta PusatKompas.com/Suci Wulandari Putri Banjir di TPS 045, Jalan Petamburan II Rt 005/Rw 003, Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat

5 TPS di Petamburan banjir

Lima TPS di RW 03, Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, dilanda banjir. Lima TPS yang dimaksud, yakni TPS 34, 36, 37, 44, dan 45.

Baca juga: 5 TPS di Petamburan Dilanda Banjir, Ketua RW: Padahal Sudah Lama Enggak Banjir

Ketua RW 03 Reza mengungkapkan, banjir yang disebabkan hujan deras sejak Selasa malam ini disebut tidak terprediksi.

"Kebetulan di sini sudah lama sekali enggak banjir. Eh, pas pemilu malah kejadiannya seperti ini. Jadi kami enggak memperkirakan bisa sampai banjir," ujar Reza kepada Kompas.com, Rabu pagi.

Ia melanjutkan, biasanya wilayah permukiman di sana baru dilanda banjir apabila hujan yang turun berintensitas ekstrem.

"Kalau (hujan) enggak ekstrem banget, insya Allah enggak terkena banjir," lanjut Reza.

Banjir di lima TPS itu memiliki ketinggian bervariasi, yakni antara 80 sentimeter hingga 120 sentimeter.

Pantauan Kompas.com di TPS 45, banjir di sana setinggi sekitar 100 meter. TPS berupa tenda itu sendiri berada di sebuah gang selebar sekitar tiga meter di tengah permukiman warga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Megapolitan
Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com