JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 telah digelar di seluruh wilayah Indonesia, Rabu (14/2/2024).
Pada pemilu tahun ini, pasien di rumah sakit, panti sosial, dan tahanan di rutan ikut menyemarakkan pesta demokrasi.
Di Panti Sosial Bina Laras Sentosa 3, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) ikut menggunakan hak pilihnya.
Pantauan Kompas.com di lokasi, warna-warni ornamen berbentuk hati yang terbuat dari kertas dan bunga terpasang di gerbang masuk panti sosial tersebut.
Sebanyak 250 warga binaan terdaftar untuk mencoblos.
Baca juga: Kedubes Negara Sahabat Kunjungi Panti Sosial di Grogol Tempat Pasien ODGJ Mencoblos
Warga binaan wanita mengenakan baju bernuansa merah muda, sedangkan warga binaan pria menggunakan baju bernuansa biru.
Mereka mengikuti arahan petugas panti sosial sebelum mencoblos.
Satu per satu warga binaan memasuki tenda putih, yang menjadi lokasi TPS. Mereka masuk ke bilik suara tanpa didampingi petugas.
Kepala Sub-Bagian Tata Usaha Panti Sosial Bina Laras Sentosa 3 Asta Devin Loriana mengatakan, warga binaan yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) merupakan pasien yang telah didata pada Pemilu 2019.
"Jadi (pemilih) yang sekarang itu hasil skrining dari dokter jiwa lima tahun lalu, kemudian disimpan namanya menjadi DPT untuk tahun 2024," ujar Asta saat ditemui di lokasi.
"Dasarnya ada skrining dari dokter jiwa menurut peraturan KPU tahun 2024. Ini mereka tidak didampingi dokter jiwa," imbuh dia.
Baca juga: 250 ODGJ di Panti Sosial Grogol Petamburan Nyoblos Tanpa Pendampingan Dokter
Asta menyebut, pengelola panti sosial telah menyosialisasikan pasangan calon capres-cawapres dan calon anggota legislatif kepada para pasien.
Sehingga, para pasien bisa mengenali dan memilih caleg maupun capres-cawapres.
Setidaknya, ada 235 staf yang terdiri dari dokter, perawat, petugas laboratorium, dan apoteker yang mencoblos di TPS khusus ini.