Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fiber Pagar dan Bangku Rumah 2 Warga di Duren Sawit Dibakar Orang Tak Dikenal

Kompas.com - 19/02/2024, 07:53 WIB
Nabilla Ramadhian,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fiber pagar dan bangku di dua rumah warga Duren Sawit, Jakarta Timur dibakar orang tak dikenal, Jumat (16/2/2024) dini hari.

Masing-masing rumah itu berlokasi di RT 002 dan RT 003 di RW 04 Kelurahan Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Warta RT 003 bernama Yanti (50) mengatakan, api sudah berkobar cukup besar saat ia terbangun sekitar pukul 00.00 WIB.

"Saya lihat ada api di kontrakan depan, di bangku teras mereka. Saya keluar dan teriak 'api! Api!'," tutur dia kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Minggu (18/2/2024) malam.

Baca juga: Dua Jenazah Korban Longsor di Muarasari Bogor Telah Diantar ke Kampung Halamannya

Yanti tidak mengetahui persis awal mula pembakaran terjadi. Ia pun tidak tahu kapan api muncul pertama kali

Sebab, ia tidak mendengar bunyi apa pun yang menandakan ada sesuatu yang terbakar. Yanti menduga, ini karena ia terlalu lelap.

Saat itu, Yanti sudah tertidur sejak sekitar pukul 20.00 WIB. Namun, ia sempat terbangun untuk makan dengan anaknya.

"Saya kalau tidur di depan pintu masuk yang enggak pernah ditutup kecuali kalau sudah dingin banget. Pagar saja yang ditutup," jelas Yanti.

Pagar rumah Yanti ditutup oleh fiber. Namun, ada sedikit celah pada slot pagar yang menghadap langsung ke lokasi bangku yang terbakar.

Sekitar pukul 00.00 WIB, ia kebetulan terbangun. Saat menghadap ke arah pagar, kobaran api tampak jelas sedang melahap bangku tetangga dari celah pagarnya.

Ia pun berteriak. Warga setempat terbangun dan berupaya memadamkan api, sedangkan Yanti sibuk menggedor-gedor pintu kontrakan agar tetangga bangun dan keluar.

"Saya gedor biar pada keluar karena api sudah merembet ke meteran listrik. Meterannya meleleh tapi listrik belum korslet, tapi cetekan untuk matiin dan nyalain aliran listrik sudah enggak berfungsi," Yanti berujar.

"Yang ngontrak susah banget dibangunin, padahal maksud saya keluar dulu. Soal madamin api entar dulu, yang penting orangnya dulu keluar," sambung dia.

Akhirnya, warga yang mengontrak keluar. Api berhasil dipadamkan oleh warga. Mereka terjaga sampai sekitar pukul 05.00 WIB sebelum kembali ke rumah masing-masing.

Baca juga: Pencuri Motor Ibu Hamil di Palmerah Sempat Mondar-mandir 3 Kali Sebelum Beraksi

Pembakaran di RT lain

Pada Jumat sekitar pukul 08.00 WIB, Yanti terbangun dan menerima pesan singkat dari Ketua RT setempat.

Ketua RT sudah melapor ke polisi. Nanti, jajaran Polsek Duren Sawit akan mengunjungi Yanti untuk meminta keterangan.

"Pak RT juga minta tolong kasih tahu soal rumah pak ustad. Saya tanya, 'kenapa rumah pak ustad?' Enggak tahunya dibakar juga, tapi fiber pagarnya," ungkap Yanti.

Ia pun berkunjung ke sana. Orang yang mengetahui aksi pembakaran itu adalah tetangga depan rumah korban, yakni Ujang.

Ujang menuturkan, ia mengetahui ada api di fiber pagar rumah tetangganya sekitar pukul 00.30 WIB.

"Kejadiannya bareng. Kayaknya habis dari sini, pelaku ke sana. Di sini kejadiannya sekitar jam 00.00 WIB, di sana 00.30 WIB. Dari sini ke sana dekat, jalan kaki enggak sampai lima menit," ucap Yanti.

Pada Jumat, Polsek Duren Sawit mengunjungi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Mereka menduga, aksi pembakaran dilakukan dengan menyiram cairan seperti bensin atau minyak tanah.

"Dibilang teror kata polisi. Kayaknya, kata mereka, disiram cairan kayak bensin atau minyak tanah karena memang gede apinya di bangku dan fiber pagar," kata dia.

Baca juga: Purwanti Bersyukur, Motor yang Jadi Transportasi Utama Suaminya Kerja Gagal Dicuri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com