Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perundungan Siswa di Binus International School Serpong, Pengamat Sebut Banyak Faktor Penyebab

Kompas.com - 20/02/2024, 17:14 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus dugaan perundungan siswa oleh senior atau kakak kelasnya di Binus International School Serpong, Tangerang Selatan, bikin geger media sosial.

Peristiwa di sekolah elit itu ramai dibicarakan usai salah satu akun X, @BosPurwa, mengunggah sebuah utas terkait dugaan perundungan tersebut.

Dalam utas disebutkan perundungan terjadi pada 2 Februari 2024. Pelakunya siswa yang tergabung dalam kelompok “Geng Tai”.

Sementara korban adalah siswa siswa yang direkrut dan dijadikan calon anggota “Geng Tai”.

Utas itu menyebutkan, korban mendapatkan kekerasan fisik, antara lain dicekik, diikat di tiang hingga dipukul dengan kayu, demi menyandang status sebagai anggota geng.

Baca juga: Polisi: “Geng Tai” Binus School Serpong Lakukan Perundungan Sebanyak Dua Kali

Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Profesor Cecep Darmawan menjelaskan, pelaku perundungan beraksi karena berbagai faktor.

"Selain pengaruh teman sebaya, pergaulan juga memengaruhi perundungan. Ada dua aspek sebenarnya. Pertama, peer group atau teman sebaya. Kedua, pengaruh lingkungan," ujar Cecep saat dihubungi, Selasa (20/2/2024).

Perihal aspek lingkungan, pelaku bisa merundung orang lain karena pengaruh dari lingkungan rumah, masyarakat, dan sekolah.

Untuk rumah, tindakan pelaku bisa terpengaruh pola asuh, keteladanan, dan cara mendidik orangtua terhadap anaknya.

Baca juga: Perundungan “Geng Tai” Viral, Pemilik Warung Ibu Gaul Ditelepon Alumni Binus School Serpong

"Itu semua dapat memengaruhi seseorang, apakah dia nanti menjadi orang yang baik atau pelaku perundungan," kata Cecep.

"Dan biasanya, orang-orang yang merundung atau dirundung berasal dari keluarga yang berantakan atau kurang pola asuhan yang baik. Atau, dia juga mungkin pernah menjadi korban kekerasan perundungan," imbuh dia.

Lebih lanjut, pelaku perundungan umumnya adalah seseorang yang mulanya termasuk "kuper" atau kurang pergaulan.

Jadi, perilakunya terbawa oleh teman-teman sebayanya. Jika lingkungannya kurang baik, perilakunya menjadi negatif dan orang itu menjadi pelaku perundungan.

Merundung beramai-ramai

Dalam video yang beredar, perundungan yang dilakukan anggota "Gang Tai" dilakukan beramai-ramai kepada seorang korban.

Cecep menjelaskan, dari aspek psikologis massa, pelaku sengaja merundung korban secara beramai-ramai.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com