Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Wanita Paruh Baya Tewas dalam Kos di Tambora, Terduga Pelaku Ditangkap dan Motif Masih Misteri

Kompas.com - 27/02/2024, 07:12 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang wanita paruh baya ditemukan tewas dalam kamar kos di Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat, Minggu (25/2/2024) malam.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tambora Komisaris Donny Harvida mengatakan, identitas mayat tersebut diketahui berinisial S (54).

"Awalnya warga temukan bau tidak enak. Saat ditemukan, kondisi jenazah sudah mulai membusuk diperkirakan beberapa hari," ujar Donny, Senin (26/2/2024).

Baca juga: Tewasnya Perempuan Paruh Baya di Tambora, Polisi: Ada Indikasi Pembunuhan

Kepolisian belum menemukan adanya luka di tubuh korban. Adapun jenazah korban diotopsi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Pintu terikat tali

Pintu kamar kos S ternyata terikat tali rafia dari luar saat ditemukan tewas dan sudah membusuk.

Ketua RT 04 Kelurahan Angke, Tambora, Jakarta Barat, Budi Sukanta, menemukan pintu kamar korban terikat usai warganya mengeluh mencium bau tak sedap.

"Iya lubang gembok nya terikat dari luar. Pakai tali rafia hitam," kata Budi saat ditemui di lokasi, Senin.

Awalnya, penghuni kos dan warga lainnya mengeluh karena mencium bau tak sedap sejak Selasa (20/2/2024). Mereka sempat mengira bau tikus mati.

Baca juga: Perempuan Paruh Baya yang Ditemukan Tewas di Tambora Dikenal Tertutup

"Setelah berhari-hari makin tajam baunya, makanya kami inisiatif warga cari kemana-mana itu enggak ketemu," kata dia.

Penghuni kos lain pun mengeluh karena bau tak sedap ini semakin tercium, hingga beberapa dari mereka pun pindah satu per satu.

Tak lama, pemilik kos memanggil Budi untuk berinisiatif mencari asal bau itu dengan menyisir setiap kamar. Akhirnya pemilik kontrakan perlahan membuka ikatan tali rafia. Ia pun mendorong pintu usai tali terbuka.

"Nah itu kelihatan lutut sudah membiru. Kami tutup lagi Saya bilang ini bukan tikus ini manusia," jelas Budi.

Setelah melihat hal itu, Budi dan pemilik kos langsung turun dari rumah dan menghubungi polisi.

Baca juga: Pintu Kamar Kos Wanita yang Ditemukan Tewas di Tambora Terikat Tali Rafia dari Luar

Pelaku ditangkap

Polisi menangkap pria berinisial D (42) yang diduga membunuh S di kamar kosnya. Donny mengatakan, D ditangkap di Kapuk, Jakarta Barat, Senin (26/2/2024).

"Kami berhasil tangkap terduga pelaku di daerah Kapuk," kata Donny saat ditemui di Polsek Tambora, Senin.

Donny mengatakan, kepolisian masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku. Ia mengatakan, polisi juga masih mendalami hubungan antara pelaku dan korban.

Selain itu, beberapa polisi juga menyita barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP), salah satunya bantal, kain batik, dan tali rafia yang dipakai untuk menutup pintu.

Untuk diketahui, S ditemukan tewas di kamar kosnya Jalan Karya Utama, Kelurahan Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.

Baca juga: Polisi Belum Temukan Luka pada Jasad Perempuan Paruh Baya di Tambora

Buruh konfeksi

Menurut Budi, merupakan seorang buruh konfeksi. Namun, ia tak mengetahui di mana persisnya pabrik tempat S bekerja.

Budi berujar, S tinggal berdua bersama dengan suaminya berinisial D yang merupakan buruh gudang. Namun, belum lama ini menganggur karena gudang itu bangkrut.

Budi mengaku saat ini tidak tahu keberadaan dari suami S. Ia terakhir melihat suami korban sekitar dua pekan yang lalu.

Lebih lanjut Budi berujar, S dikenal sebagai pribadi yang tertutup. S dan D jarang terlihat karena sibuk bekerja. Mereka disebut selalu berangkat pagi dan pulang malam.

"Ketika sampai rumah ya langsung masuk. Suaminya juga begitu. Jarang lah bergaul sama orang sekitar," kata Budi.

(Tim Redaksi : Rizky Syahrial, Akhdi Martin Pratama, Abdul Haris Maulana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com