Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curah Hujan Tinggi, RW 05 Rawa Terate di Cakung Sempat Terendam Banjir 120 Cm

Kompas.com - 29/02/2024, 19:39 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Wilayah RT 010/RW 05 Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur, terendam banjir sedalam 120 sentimeter, Kamis (29/2/2024).

Lurah Rawa Terate Jainudin mengatakan, banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sejak Rabu (28/2/2024) malam.

"Pertama, faktor banjirnya karena curah hujan yang tinggi. Kemudian, di sini datarannya rendah dan ada Kali Cakung Lama," ungkap dia di lokasi, Kamis.

Jainudin menuturkan, ada sejumlah RW yang kebanjiran di wilayahnya. Namun, banjir terparah berada di RT 010/RW 05.

Baca juga: Kendalikan Banjir, Heru Budi Ingin Bangun Rumah Pompa Air di Kali Sunter pada 2025

Sebab, kawasan yang ditempati oleh sekitar 274 kepala keluarga itu sempat direndam banjir sampai sekitar 120 sentimeter pada Kamis siang.

Meski demikian, ketinggian air hanya ada di beberapa titik yang cukup rendah, termasuk deretan perumahan di bantaran Kali Cakung Lama.

Selain itu, ketinggiannya juga berangsur surut. Per pukul 16.00 WIB, area yang cukup tinggi di RT dan RW tersebut hanya digenangi air setinggi sekitar 20 sentimeter.

Sementara genangan di area yang lebih rendah masih tinggi, meski sudah berkurang menjadi sekitar 80-100 sentimeter.

Kelurahan Rawa Terate bekerja sama dengan sejumlah pihak, termasuk Sudinsos Jakarta Timur, PMI Jakarta Timur, BPBD DKI Jakarta, Polairud, dan Sudim Gulkarmat Jakarta Timur.

Baca juga: Jakarta Banjir, Heru Budi Cek Fungsi Rumah Pompa Air Sentiong di Ancol

Kerja sama dilakukan untuk membantu warga bila ada yang ingin dievakuasi.

"Sejauh ini masih aman dan kondusif. Warga masih nyaman di tempat masing-masing, tapi kami sudah ada lokasi pengungsian," ujar dia.

Sebagian masyarakat memilih untuk mengungsi, tetapi ke rumah saudara. Sebagian besar lainnya masih di RT 010/RW 05 karena rumahnya bertingkat.

Bagi yang menetap di lokasi banjir, Jainudin dan pihak-pihak yang terlibat telah mendistribusikan roti dan nasi.

Terkait kapan banjir akan surut, Jainudin mengungkapkan bahwa wilayah itu sempat membutuhkan waktu selama dua sampai tiga hari.

Namun, saat ini Pemkot Jakarta Timur memiliki rumah pompa dengan mesin penyedot air berkapasitas 1.000 liter per detik dan 300 liter per detik.

Baca juga: Jakarta Diguyur Hujan, Jalan S Parman-Semanggi Macet

Rumah pompa di Jalan Inspeksi Cakung Drain berfungsi untuk mengendalikan banjir di wilayahnya, terutama di kawasan RT 010/RW 05.

"Dengan adanya rumah pompa, banjir seperti ini enggak bakal sampai malam kalau kondisi cuacanya cerah," jelas Jainudin.

Kendati demikian, pada pukul 16.00 WIB, kawasan tersebut masih sedikit mendung dan gerimis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com