Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nahasnya Bocah 5 Tahun yang Tewas Bersimbah Darah di Bekasi, Diduga Ditusuk Sang Ibu karena Bisikan Gaib

Kompas.com - 07/03/2024, 22:39 WIB
Larissa Huda

Editor

BEKASI, KOMPAS.com - Nasib nahas menimpa seorang bocah laki-laki berusia lima tahun berinisial AAMS di Bekasi.

AAMS ditemukan tewas bersimbah darah di Perumahan Burgundy, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Kamis (7/3/2024).

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Bekasi Utara Komisaris Yuliati menuturkan, terdapat luka tusuk di tubuh mungil korban pada bagian dada.

Baca juga: Ada 20 Luka Tusuk di Tubuh Bocah 5 Tahun yang Ditemukan Tewas di Perumahan Elite Bekasi

"(Korban ditemukan) di tempat tidur, kami sudah olah TKP, ini masih belum jelas antara 18 atau 20 tusukan," kata Yuliati kepada wartawan di lokasi, Kamis.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra berujar, AAMS diduga dibunuh oleh ibu kandungnya, SNF (26).

"Korban ditusuk berkali kali yang mana diduga pelakunya merupakan ibu kandung korban," kata Wira.

Berawal dari kesaksian tamu

Peristiwa mengerikan itu terungkap saat seorang tamu datang ke rumah korban.

Tamu yang masih kerabat ayah korban itu tidak diperbolehkan masuk. Setelah dipaksa, dia terkejut melihat baju yang dikenakan ibunda korban sudah bersimbah darah.

"Akhirnya dia lari ke security depan, (satpam mau) cek ke sana, enggak boleh masuk ke dalam. Akhirnya satpam itu telepon ke yang punya Summarecon," papar Yuliati.

Baca juga: Polisi Amankan 3 Saksi Kasus Bocah 5 Tahun Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Perumahan Elite Bekasi

Bhabinkamtibmas menerima laporan dugaan pembunuhan itu dari warga perumahan dan Polsek Bekasi Utara langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Tiga saksi diperiksa

Polisi memeriksa tiga orang saksi yang berada di TKP bocah lima tahun yang ditemukan tewas bersimbah darah di perumahan elit daerah Bekasi.

Yuliati menuturkan, tiga orang saksi tersebut termasuk ibunda korban, saudara ayah korban, dan seorang tamu yang masih kerabat korban.

"(Tiga yang diamankan) itu satu tamu, istri (ibu korban), dan saudara suaminya (ayah korban)," ucap Yuliati, Kamis.

Yuliati menuturkan, polisi juga mengamankan barang bukti bersamaan dengan tiga orang yang diamankan.

Baca juga: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Perumahan Elite Bekasi Sempat Tertawa Saat Diperiksa Polisi

"Barang bukti hanya pisau saja, pisau sempat dicuci, pisau dapur," imbuh dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com