Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAD Tak Lihat Ada Ekspresi Sedih dari Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Perumahan Elite Bekasi

Kompas.com - 08/03/2024, 12:51 WIB
Firda Janati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi tidak melihat adanya ekspresi sedih dari SNF (26) seorang ibu yang membunuh anak balitanya, AAMS (5), di Kota Bekasi.

Wakil Ketua KPAD Kota Bekasi Novrian menuturkan, pihaknya sempat mewawancarai pelaku dan melihat ekspresi datar selama dimintai keterangan.

"Kami lihat mungkin karena dia lelah juga. Kalau sedih, saya tidak lihat adanya kesedihan sebenarnya, itu yang nanti perlu digali lebih dalam kenapa ekspresi itu tidak muncul," ujar Novrian di Mapolres Bekasi Kota, Kamis (7/3/2024) malam.

Baca juga: KPAD Akan Bawa Adik dari Bocah yang Dibunuh Ibunya di Bekasi ke Rumah Aman

Selain itu, kata Novrian, tidak terlihat ekspresi penyesalan dari SNF yang telah membunuh darah dagingnya sendiri.

"Dari ekspresi tidak, dari pernyataannya pun, ini butuh pendalaman ya, kayak misalkan dia menganggap bahwa anaknya masih ada, itu pun masih jadi pertanyaan," kata dia.

Novrian mengatakan, SNF berkomunikasi dengan lancar dan menjelaskan secara runut. Namun, perlu pendalaman psikologis.

"Komunikasi bisa, bahkan ada cerita yang runut, tapi ada juga cerita yang lompat-lompat gitu jadi memang perlu pendalaman psikologis," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menuturkan, AAMS diduga dibunuh oleh SNF di Perumahan Burgundy, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Kamis (7/3/2024).

"Korban ditusuk berkali kali yang mana diduga pelakunya merupakan ibu kandung korban," kata Wira kepada wartawan di Mapolres Metro Bekasi Kota.

Wira mengatakan, hasil visum sementara menunjukan ada 20 luka tusukan yang ada di tubuh mungil AAMS.

Baca juga: Sadisnya Ibu di Bekasi Bunuh Anak Kandung karena Bisikan Gaib, Tusuk 20 Kali Saat Tidur

"Hasil pemeriksaan visum sementara bahwa terdapat 20 luka tusukan di tubuhnya (korban)," ujarnya.

Dada korban diduga ditusuk berkali-kali menggunakan pisau dapur oleh SNF saat korban sedang tertidur pulas.

Wira menuturkan, SNF belum ditetapkan sebagai tersangka selama gelar perkara belum dilakukan.

Hasil pemeriksaan awal, motif pelaku menghabisi nyawa darah dagingnya sendiri itu diduga karena mendapat bisikan gaib.

Polisi akan mendalami adanya indikasi gangguan kejiwaan terhadap pelaku.

Baca juga: Nahasnya Bocah 5 Tahun yang Tewas Bersimbah Darah di Bekasi, Diduga Ditusuk Sang Ibu karena Bisikan Gaib

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com