Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Memilih Tawuran Hingga Tewas atau Bertarung Sportif dan Raih Prestasi...

Kompas.com - 17/03/2024, 07:32 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang remaja di Bekasi, Jawa Barat, berinisial AA (17) tewas sia-sia. Kepalanya dihantam menggunakan kunci T berkali-kali oleh remaja lainnya berinisial MAA (17).

Momen itu terjadi dalam sebuah tawuran di kolong Tol Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jumat (15/3/2024) dini hari.

Kapolsek Cikarang Barat Kompol Gurnald Patiran menuturkan, tawuran ini berawal dari ajakan AA kepada N (16) melalui pesan Whatsapp.

"Mereka tidak saling mengenal. Setelah pemeriksaan kami di Whatsapp itu nomor baru dan tidak saling kenal," ucap Kompol Gurnald Sabtu (16/3/2024). 

Baca juga: Tawuran di Kolong Jalan Tol Cibitung yang Tewaskan 1 Orang Berawal dari Perang Sarung

Dalam percakapan itu, AA menantang N dan kawan-kawannya untuk perang sarung sembari menunggu waktu sahur.

Saat perang sarung itu pecah di kolong Tol Cibitung, rekan N berinisial MAA membawa kunci T. Dalam sebuah pertarungan, MAA memukul kepala AA dengan kunci tersebut berkali-kali.

MAA mengaku, tak sengaja melukai korban, karena asal pukul saja dan tidak sadar.

"Dari pengakuannya, dia asal pukul saja dan tidak sadar," jelas Gurnald.

Menyadari bahwa N terkapar tidak berdaya, rekan-rekannya kembali ke lokasi kejadian dan meminta bantuan tukang ojek untuk membawa AA ke rumah sakit terdekat.

Baca juga: Tawuran Antar-geng, 11 Remaja di Lhokseumawe Ditangkap lalu Dimasukkan ke Pesantren

Namun, sayangnya nyawa AA tidak terselamatkan karena ada luka parah di bagian kepala.

"Setelah dipukul, teman-temannya balik mau menyelamatkan dia, dan meminta tolong tukang ojek. Namun, pada saat dilarikan ke rumah sakit korban sudah meninggal dunia," imbuhnya.

Atas kejadian nahas ini, polisi telah mengamankan lima orang pelaku, diantaranya, MAA (17), N (16), I (17), R (16), F (16).

"Yang sudah diamankan ada lima orang. Namun, pelaku utama baru satu orang yang sudah jelas melakukan aksinya yakni MAA yang membawa kunci T," ungkap Gurnald.

MAA pun ditetapkan sebagai Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) atas kejadian ini dan terancam hukuman penjara paling lama 5 tahun 6 bulan.

"Pasal yang dikenakan adalah pasal 170 Ayat 2 ke-3 KUHP," tutur Gurnald.

Baca juga: Remaja di Bekasi Tewas Usai Tawuran di Kolong Jalan Tol Cibitung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com