Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Kompas.com - 19/03/2024, 10:08 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kevin (38), pengemudi mobil Ford Ecosport yang jadi korban main hakim sendiri oleh massa tetap ditilang polisi.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kaur Humas Polres Depok Iptu Made Budi.

"Iya ditilang berupa denda dan mobilnya saat ini masih dalam proses pemeriksaan," kata Made kepada Kompas.com, Senin (18/3/2024).

Baca juga: Viral Video Pengemudi Ford Ecosport Berkendara Saat Ban Pecah, Dituduh Tabrak Lari hingga Diamuk Massa

Made tidak menyebutkan nominal denda sanksi tilang yang harus dibayar Kevin.

Namun, yang bersangkutan ditilang karena mengemudikan kendaraan dalam pengaruh alkohol (mabuk), yang mana hal itu dapat membahayakan diri sendiri dan pengemudi lain.

Di samping itu, Kevin mengalami kerugian materiil karena mobilnya rusak usai jadi target amukan massa yang mengiranya sebagai pelaku tabrak lari.

"Cuma sampai saat ini, dia belum buat laporan (soal mobil dirusak)," ungkap Made.

Secara terpisah, Kasatlantas Polres Metro Depok Kompol Multazam Lisendra menunggu Kevin membuat laporan atas kerugiannya tersebut.

"Hak dia (untuk melapor atau tidak), tugas kami pastinya akan melayani semua laporan yang masuk," tutur Multazam.

Baca juga: Mabuk, Pengemudi Ford Ecosport Tetap Melaju Usai Kecelakaan Tunggal

Viral di media sosial

Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial Instagram menunjukkan satu unit mobil Ford Ecosport yang dikemudikan Kevin melintasi daerah Jalan Raya Margonda, Depok, dalam kondisi ban depan kanan pecah.

Dalam deskripsi video tersebut, Kevin selaku pengemudi disangka sebagai pelaku tabrak lari dari Jembatan Serong, Cipayung, Depok dan menyebabkan korban bersangkutan luka di bagian kaki.

Dugaan tersebut dilatarbelakangi oleh kemungkinan pengemudi yang mabuk karena tetap melajukan kendaraan saat ban kanan depan mobilnya tersisa velg.

Berbekal salah sangka, pengemudi lain mengejar pengemudi mobil tersebut dari Margonda hingga ke daerah Sawangan untuk menghakiminya.

Dalam video terpisah yang tayang di akun X milik @depok24jam_, ditunjukkan bagaimana sejumlah orang terus merusak bagian kap dan kaca depan mobil di daerah Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas.

Beberapa orang lainnya juga merusak pintu depan kiri mobil sambil meneriaki Kevin untuk keluar dari mobil.

Baca juga: Pengemudi Ford Ecosport Mabuk Merasa Mau Dibegal, padahal Dikejar Massa karena Bannya Pecah

Kronologi pengejaran oleh massa

Insiden bermula pada Sabtu (16/3/2024) dini pagi sekitar pukul 01.00 WIB.

Berdasarkan pernyataan Made, Kevin membawa mobilnya melintasi Jalan Raya Margonda dari arah Jakarta menuju Bogor.

"Di saat itu, mobil mengalami pecah ban depan sebelah kanan, namun pengemudi tidak menyadarinya karena mabuk dan tetap melaju," ungkap Made.

Dalam kondisi ban pecah, Kevin terus membawa mobilnya menuju arah Citayam sampai memasuki daerah Cipayung.

Menyaksikan hal tersebut, massa akhirnya mengejar Kevin karena menduga ia menjadi pelaku tabrak lari.

"Warga kejar karena ada yang bilang dia (Kevin) tabrak seorang pengemudi lain padahal kenyataannya tidak," tutur Made.

Baca juga: Pengemudi Xpander yang Tabrak Porsche di Showroom PIK 2 Siap Ganti Rugi Rp 5,7 Miliar

Menurut keterangan Made, mobil akhirnya baru terhenti di depan Sate Tegal Abu Salim, Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas.

Di sana, massa yang mengejar sudah semakin ramai dan tersulut emosi.

"Pas berhenti, massa semakin banyak dan terprovokasi hingga merusak mobil," imbuh Made.

Massa yang memadati lokasi banyak lakukan aksi perusakan menggunakan sejumlah benda.

"Iya ada alat yang digunakan mereka (untuk merusak mobil), pakai batu dan kayu," terang Made.

Tak ada korban, pengemudi alami kecelakaan tunggal

Faktanya, Kevin merupakan korban dari kecelakaan tunggal yang terjadi pada dirinya sendiri di Jembatan Serong, Cipayung, Depok, Sabtu (16/3/2024).

Baca juga: Pengemudi Xpander Berkendara dengan Kecepatan 50 Km Per Jam Sebelum Tabrak Porsche di Showroom PIK 2

Kevin yang membawa mobilnya dengan kondisi hanya tiga buah ban berfungsi membuat dirinya celaka.

"Benar, pengemudi dalam keadaan mabuk karena minum alkohol dan alami laka tunggal yakni tabrak sisi Jembatan Serong Cipayung," terang Made.

Akan tetapi, Kevin terus melajukan kendaraan ke Jalan Raya Keadilan sebab sadar dirinya dibuntuti oleh pengemudi lain yang ia duga begal.

"Akibat pengaruh alkohol, dia takut karena dikira bakal begal, akhirnya dia tetap jalan tanpa menghiraukan warga," ujar Made.

Akibat kecelakaan tunggal tersebut, Kevin memiliki luka memar di wajah dan di dada namun sudah menerima penanganan medis setelah dibawa keluarganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com